Syarat bepergian ke luar kota diperketat lagi. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pengguna KA jarak jauh atau pesawat kini wajib menyertakan hasil rapid test antigen.
Rapid test antigen berbeda dengan rapid test biasa atau rapid test antibodi. Pada umumnya, untuk melakukan rapid test antigen memerlukan biaya yang lebih tinggi ketimbang rapid test antibodi. Rapid test antibodi sendiri harganya cukup terjangkau, bahkan ada yang berkisar Rp 85.000.
"Rapid test antigen ini memiliki sensitivitas yang lebih baik bila dibandingkan rapid test antibodi," ungkap Luhut dalam keterangan resminya, Selasa (15/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarak waktu tesnya pun diperketat. Dari sebelumnya maksimal H-14 perjalanan, kini menjadi H-2 perjalanan.
Selain itu, khusus wisatawan yang hendak berkunjung ke Bali dengan menggunakan pesawat, diwajibkan membawa hasil tes PCR yang dilakukan maksimal pada H-2 keberangkatan.
Sebagai informasi, rapid test antigen adalah jenis tes virus Corona dengan metode pengambilan sampel swab. Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Erlina Burhan mengatakan, rapid test antigen lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi untuk deteksi virus Corona.
"Swab antigen atau rapid tes antigen ini diproyeksikan untuk gantikan rapid tes antibodi karena antigen ini memiliki akurasi lebih baik dibandingkan rapid tes antibodi. rapid antigen ini sama cepatnya dengan sudah ada hasil," kata Erlina dilansir dari CNN Indonesia.
Cara kerja rapid test antigen dengan mendeteksi protein nukleokapsid virus SARS CoV 2 penyebab COVID-19. Untuk jenis tes ini, lebih baik diperiksa pada minggu pertama (< 7 hari) dari gejala.
(dna/dna)