"Orang tua saya nggak mau saya terlambat. Lalu saya bilang terlambat tuh sama siapa? Apakah saya berlomba dengan orang lain? Sebenarnya kita dalam hidup kan berlomba sama diri sendiri. Nggak bisa di-compare sama orang lain. Mulai lebih dulu juga bukan jaminan sukses," kata Ario.
Tekad Ario untuk membuktikan ke orang tuanya bahwa yang dia pilih tidak salah berbuah manis. Arsitek lulusan Universitas Parahyangan itu kini bekerja buat salah satu penerbit terbesar di dunia, Marvel Comic dan berhasil mencapai mimpinya menjadi seorang komikus.
Ario Anindito berbagi pengalamannya bekerja buat Marvel sebagai creator untuk sejumlah komik yang diproduksi perusahaan hiburan terbesar di dunia tersebut. Dalam podcast Tolak Miskin, Ario membeberkan bagaimana dia bisa direkrut, cara kerjanya dengan Marvel hingga pengalaman kabur dari rumahnya dalam mencapai mimpi-mimpinya.
Dengarkan selengkapnya di Podcast Tolak Miskin episode 39: Belajar dari Ario, Komikus RI yang Direkrut Marvel. Klik widget di bawah ini atau temukan Tolak Miskin di Spotify.
(eds/eds)
