Meski di tengah gejolak krisis ekonomi akibat masalah politik dan pandemi COVID-19, orang-orang terkaya di sejumlah negara ini tercatat makin kaya.
Mengutip Forbes, Kamis (17/12/2020) miliarder dunia diperkirakan memiliki kekayaan US$ 11,4 triliun, berdasarkan perhitungan Forbes menggunakan harga saham dari Jumat, 11 Desember. Nilai itu naik 20% dari kekayaan kolektif US$ 9,5 triliun pada 31 Desember 2019.
Sebagai pemegang ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat memuncaki singgasana negara dengan orang kaya yang makin kaya di tengah pandemi. Secara keseluruhan, lebih dari 600 miliarder AS memiliki kekayaan US$ 4 triliun, kekayaan mereka disebut naik sebesar US$ 560 miliar sejak awal 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lonjakan itu didorong pasar saham yang juga tercatat meroket. S&P 500, duduk di dekat level tertinggi sepanjang masa, naik 13% tahun ini dan Nasdaq naik 38%.
Selanjutnya ada pemilik ekonomi terbesar kedua di dunia, China. Secara keseluruhan miliarder di China tahun ini menjadi yang terkaya di dunia. Indeks saham CSI 300, yang melacak 300 perusahaan terkemuka China, naik 19% tahun ini. Kenaikan itu membantu miliarder China kekayaannya bertambah US$$ 750 miliar ke total kekayaan bersih mereka pada tahun 2020.
Secara keseluruhan, 400 miliuner China kekayaannya bertambah US$ 2 triliun. Itu belum termasuk 67 miliuner Hong Kong, yang kekayaannya meningkat secara kolektif US$ 60 miliar, saat ini total kekayaannya US$ 380 miliar.
Miliarder Prancis mencatat 40 orang superkaya di negara itu, total kekayaan mereka kini sebesar US$ 500 miliar, dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 95 miliar.
Namun, tidak semua miliarder negara menjadi lebih kaya. Brasil yang memiliki 50 miliarder, total kekayaan orang kaya di sana hanya sebesar US$ 13 miliar, lebih kecil jika dibandingkan negara-negara yang lain. Selanjutnya, Thailand di mana indeks SET turun sekitar 7%, 30 miliarder negara itu secara total hanya memiliki kekayaan sebesar US$ 6 miliar.