Nyambi Jadi Agen Bank, Pedagang Sembako Raih Omzet Rp 50 Juta/Bulan

Nyambi Jadi Agen Bank, Pedagang Sembako Raih Omzet Rp 50 Juta/Bulan

Inkana Putri - detikFinance
Senin, 21 Des 2020 14:31 WIB
Kehadiran agen BRILink beri angin segar bagi warga di kawasan PLBN Motamasin, NTT. Pasalnya, Warga kini tak lagi sulit untuk melakukan aktivitas perbankan.
Foto: Grandyos Zafna
Kobalima -

Transaksi perbankan jadi satu hal yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi warga Desa Alas, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka. Namun, jaraknya yang jauh dari perkotaan tentu membuat akses perbankan cukup sulit.

Bahkan, untuk mengakses layanan perbankan, masyarakat di Desa Alas dulu perlu pergi ke Ibu Kota Malaka, Betun. Adapun jarak Desa Alas ke Betun bisa dibilang cukup jauh, yakni antara 40-60 menit dengan kendaraan. Apalagi transportasi umum di Malaka pun masih sangat jarang ditemukan.

Namun, sulitnya akses perbankan warga Desa Alas kini menjadi lebih mudah sejak hadirnya BRI Unit Kobalima pada tahun 2014. Apalagi, kini warga juga bisa menjadi agen bank. Melalui Agen BRILink, kini masyarakat tak perlu kesulitan untuk bertransaksi perbankan mulai dari transfer, tarik tunai, hingga pembayaran sekalipun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal inilah yang dilakukan salah satu Agen BRILink, Christine Simu (24). Christine bercerita sejak tahun 2017, orang tuanya sudah mulai menjadi Agen BRILink di Desa Alas. Banyaknya masyarakat yang menjadi nasabah BRI akhirnya membuat ibunya memutuskan untuk menyambi jadi Agen BRILink sehingga masyarakat di sana dapat lebih mudah melakukan transaksi ekonomi.

"Jadi Agen BRILink sejak 2017. Pas itu mama mulai daftar jadi agen dengan ajukan ke BRI. Karena di sini kan banyak yang pakai BRI. Kita di kampung (bank) terdekat cuma ada BRI, jadi kami ajukan ke sana. Di sini masyarakat sini juga pakainya BRI karena lebih murah buat transfer," ujarnya kepada detikcom baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

Sebelum jadi Agen BRILink, Christine mengatakan dulunya rumah dan kios sembakonya masih menjadi satu. Namun sejak tahun 2017, orang tuanya mulai memperluas kiosnya dan membangun rumah di samping kios.

"Dulu mama dari kami masih kecil sudah buka toko sekitar tahun 2002. Dulunya masih kecil tokonya. Ini dulu rumah sama tempat tinggal, terus dibongkar kami tinggal di sebelah dan ini dibangun jadi toko tahun 2017," paparnya.

Untuk seharinya, ia menyebut ada sekitar sekitar 40 transaksi dalam seharinya. Letaknya yang tak jauh dari Pos Lintas Batas Motamasin juga membuat kiosnya sering dikunjungi tentara untuk membayar berbagai kebutuhan.

"Dalam sehari ada transaksi kira-kira hampir 40 untuk transfer, tarik, pulsa, bayar PLN, Briva, pinjaman. Di sini juga banyak yang transaksi untuk bayar Shopee. Karena di sini juga banyak tentara yang suka transfer dan bayar untuk kebutuhan ini itu," katanya.

Kehadiran agen BRILink beri angin segar bagi warga di kawasan PLBN Motamasin, NTT. Pasalnya, Warga kini tak lagi sulit untuk melakukan aktivitas perbankan.Kehadiran agen BRILink beri angin segar bagi warga di kawasan PLBN Motamasin, NTT. Pasalnya, Warga kini tak lagi sulit untuk melakukan aktivitas perbankan. Foto: Grandyos Zafna

Sejak menjadi Agen BRILink, Christine mengatakan omzet kios sembako milik keluarganya kian meningkat. Jika sebelumnya, dari kios sembako hanya terkumpul Rp 20-30 juta per bulan. Kini, pendapatan tokonya pun naik hampir dua kali lipat.

"Omzet yang didapat kira-kira dalam sebulan bisa Rp 50 jutaan lebih. Untuk sehari bisa Rp 3-4 juta. Banyak juga keuntungan dari BRILink soalnya masyarakat di sini banyak pakai BRI jarang bank yang lain," katanya.

Selain dapat mempermudah masyarakat sekitar dalam bertransaksi, Christine juga mengaku di awal bulan kiosnya suka ramai dengan penyaluran bantuan sosial. Salah satunya adalah Program Keluarga Harapan untuk 245 orang warga desa.

"Kalau awal bulan gini bagi-bagi sembako beras, telur, sama ayam. Tiap 3 bulan sekali juga terima uang dari Pemerintah yang PKH. Jadi uangnya masuk ke saldo rekening mereka, kayak penarikan uang biasa tapi harus tanda tangan. Jadi mereka ke sini tinggal gesek buat ditukar sembako karena nggak boleh dikasih uang. Itu jumlahnya harus Rp 200 ribu," jelasnya.

Di ulang tahun yang ke-125 pada tahun ini, BRI hadir di perbatasan dengan tema BRILian memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan, khususnya bagi masyarakat di sekitar area Motamasin, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus beritanya di tapalbatas.detik.com.




(mul/ega)

Hide Ads