Syarat Rapid Test Antigen Berujung Antrean Panjang di Stasiun Gambir

Syarat Rapid Test Antigen Berujung Antrean Panjang di Stasiun Gambir

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Rabu, 23 Des 2020 08:10 WIB
Ratusan orang mengantre tes rapid antigen di Stasiun Gambir, Jakarta. Begini penampakannya.
Foto: Herdi Alif Al Hikam
Jakarta -

Layanan rapid test antigen di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, diserbu para penumpang. Saking ramainya, antrean panjang membludak pun terjadi.

Dari pantauan detikcom, Selasa pagi (22/12/2020), hingga sekitar pukul 8.45 WIB sudah ada 920 antrean atau hampir 1.000 orang rapid test antigen. Di Jakarta, selain di Stasiun Gambir, layanan ini juga dibuka di Stasiun Pasar Senen.

Antreannya pun panjang mengular, bahkan pihak keamanan stasiun sampai membentuk 3 barisan antrean berbeda. Pertama untuk mengambil nomor antrean, kemudian pembayaran, dan terakhir menunggu untuk tes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut petugas keamanan yang ditemui detikcom, antrean di Stasiun Gambir sudah terjadi sejak pukul 5.30 WIB pagi ini. Itu pun baru antrean mengambil nomor giliran, tesnya sendiri baru dibuka sekitar pukul 7.00 WIB.

Saking ramainya, antrean rapid test antigen mengular dari area parkir utara hingga ke koridor stasiun.

ADVERTISEMENT

"Ini dari jam setengah 6 udah ada antreannya, kita buka buat ambil nomor dulu tadi, ramai banget kaget kita juga, sampai sekarang udah 920 nomor. Kalau tesnya mah baru buka jam 7-an. Ini tadi lebih panjang lagi antreannya, sampe ke lorong itu tadi," kata salah petugas keamanan kepada detikcom.

detikcom sendiri tiba di Stasiun Gambir sekitar pukul 8.20 WIB, itupun antreannya sudah panjang. Suasana cukup padat dan ramai, meski begitu anjuran jaga jarak masih coba diterapkan oleh petugas keamanan.

"Pak, bu, jaga jaraknya sedikit ya," kata seorang petugas yang berjaga.

Bahkan, saking ramainya beberapa orang yang sudah tinggal menunggu giliran tes dan menunggu hasil pun sampai harus menunggu sambil berdiri di sekitar wilayah parkir selatan Gambir. Pasalnya, bangku untuk menunggu yang disiapkan sudah tidak cukup menampung orang yang ada.

Apa respons penumpang soal hal ini?

lanjut ke halaman berikutnya


Imam seorang penumpang dari Tanjung Priok mengaku sudah mengantre sejak pukul 6.45 WIB, itupun sampai pukul 8.30 WIB dirinya masih menunggu giliran untuk dites. Dia mengaku dirinya mendapat nomor giliran 265.

"Saya nomor 265, ini nunggu dari jam 7 kurang 15 kayaknya tadi. Saya sampai juga udah ramai banget antreannya, orang pada kaget kali ya tau-tau disuruh rapid antigen," kata Imam.

Imam sendiri mengaku akan naik kereta ke Malang dari Stasiun Senen, jadwal keberangkatannya pukul 11.30 WIB. Dirinya pun mengaku kaget dengan adanya aturan rapid antigen ini.

"Saya mau ke Malang, kereta saya sih dari (Stasiun) Senen, cuman tadi takut ramai, makanya ke sini, eh ternyata di sini sama aja. Bismillah bisa dikejar lah jam 11 di Senen, kereta saya berangkat setengah 12 sih jadwalnya," ujar Imam.

"Iya saya kaget juga kemarin, udah rapid test antibodi kan hari Minggu, Seninnya dapat berita suruh yang antigen, kemarin saya kerja kan pulang malam, jadi baru sempat pagi ini," katanya.

Menanggapi antrean panjang di Stasiun Gambir, Kementerian Perhubungan juga angkat bicara. PT KAI (Persero) selaku operator kereta api diminta untuk membenahi sistem pendaftaran dan antrean layanan rapid test antigen.

"Layanan rapid antigen di stasiun ini merupakan bagian dari layanan KAI kepada calon penumpang kereta antar kota. Kami sudah meminta KAI untuk membenahi sistem pendaftaran dan sistem antrean," kata Jubir Kemenhub Adita Irawati, kepada detikcom.

Salah satu saran yang diberikan Kemenhub adalah dengan memberlakukan pendaftaran online untuk rapid test antigen di stasiun. Menurut Adita, hal itu bisa memangkas antrean.

"Misalnya dengan pendaftaran online agar proses di lapangan dapat dipersingkat. Dengan demikian antrean bisa dikurangi," kata Adita.

KAI pun menjawab masalah antrean panjang yang terjadi? Apa katanya?

lanjut ke halaman berikutnya

Menurut Kahumas KAI Daop I Eva Chairunisa pihaknya mengaku sudah melakukan antisipasi antrean panjang yang membludak. Dia pun tak menepis kebijakan wajib rapid test antigen ini akan menimbulkan antrean panjang di stasiun.

Mengantisipasi hal itu, Eva mengatakan KAI sudah memperbanyak petugas yang melakukan pengetesan rapid test antigen di Stasiun Gambir dan juga Stasiun Pasar Senen. Mulai dari tenaga pengetesan, hingga tenaga keamanan untuk mengatur antrean.

Untuk petugas yang melakukan ditambah hingga dua kali lipat. Titik pengetesan pun ditambah dari awalnya ada 5 titik, kini menjadi 10 titik.

"Kita memperbanyak tenaga dalam melakukan rapid (test antigen), kami perluas juga areanya. Petugas yang melakukan rapidnya ditambah bila dibandingkan rapid sebelumnya, kalau di awal biasanya ada 4-5 titik, kali ini kami buat 10 titik. Satu titik pengetesan itu sekitar 2 orang," jelas Eva kepada detikcom.

Kemudian dalam mengatur antrean, pihaknya juga menugaskan lebih banyak pihak keamanan. Hal ini dilakukan untuk mengatur alur antrean dan juga menjaga anjuran physical distancing tetap terjaga.

"Kami menambah tenaga keamanan untuk pengaturan antrean dan juga membuat alur antrean dengan physical distancing tentunya, kalau ada antrean memang ada tapi kita upayakan kita tata alurnya dengan psycal distancing," kata Eva.

Kemudian dia mengaku area tes juga diperluas. Di Stasiun Pasar Senen misalnya, dia mengatakan area antrean diperluas hingga ke setengah area parkir.

"Jadi upaya kita adalah perbanyak petugas agar mempercepat layanannya," ujarnya menyimpulkan.

Sementara itu, menanggapi permintaan Kemenhub soal sistem pendaftaran, menurut Kepala Stasiun Gambir Kutarto, pihaknya sudah mewacanakan pengubahan sistem pendaftaran menjadi online.

Dia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapid test antigen dengan sistem online tersebut. Saat ini pembicaraan sedang dilakukan dengan PT RNI selaku penyedia rapid test antigen di stasiun kereta.

"Kemarin kita sudah wacanakan sama pihak RNI. Secepatnya nanti kita lakukan hal itu," ujar Kutarto kepada wartawan di Stasiun Gambir.

Menurutnya, memang di masa pandemi seperti ini sistem pendaftaran online akan lebih efektif dilakukan.

"Memang di masa pandemi lebih efektif (rapid test antigen) demikian (sistem pendaftaran online), kan kontak langsung jadi lebih dikurangi. Kami mendukung sekali," ujar Kutarto.


Hide Ads