Pengiriman barang di pelabuhan Inggris mengalami gangguan. Hal itu karena Uni Eropa yang membatasi perjalanan dari Inggris ke UE. Imbasnya Inggris gagal meyakinkan pengusaha UE untuk tetap bekerja sama pasca Brexit.
Pimpinan Food and Drink Federation, Ian Wright menjelaskan jelang habisnya masa transisi Brexit, Inggris ingin meyakinkan pengusaha asing terutama UE agar tetap membeli pasokan barang di Inggris setelah 1 Januari 2021.
Namun, usaha itu gagal dilakukan akibat gangguan di pelabuhan. Bahkan 50 negara kini melarang perjalanan dari dan menuju Inggris karena khawatir ada virus Corona baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari BBC, Rabu (23/12/2020) selain UE, Prancis juga menutup perjalanan untuk Inggris selama 2 hari kemarin. Kini di pelabuhan Dover, Inggris banyak terdapat truk yang terparkir dan tidak bisa melanjut perjalanannya ke berbagai negara.
Wright mengatakan saat ini truk yang terparkir ada 4.000 unit, dia memprediksi truk yang terparkir akan mencapai 6.000-7.000pada akhir tahun.
Selain itu, menurut Wright gangguan pengiriman barang di pelabuhan Inggris akan lebih buruk jika kesepakatan dagang antara Inggris dan UE tidak mencapai titik terang. Kini kedua negara itu hanya memiliki sisa sembilan hari untuk mencapai kesepakatan dagang.
"Saya pikir kekacauan di pelabuhan akan meningkat terutama jika Brexit tanpa adanya kesepakatan dagang dengan UE," tambahnya.
Wright pun mengkritik penanganan pemerintah Inggris dalam mengatasi masalah ini. Dia juga mendesak pemerintah untuk memberikan kompensasi kepada pengusaha yang merugi.
Sedangkan pihak dari Road Haulage Association mengkhawatirkan bagaimana nasib dari driver truk yang terperangkap di pelabuhan. Menurut Duncan Buchanan dari asosiasi itu, fasilitas yang ada di pelabuhan tidak memadai untuk menjamin driver selama menunggu kepastian.
"Kami tidak pernah yakin pengemudi akan dijaga," katanya.