Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercayakan kursi Wakil Menteri BUMN I kepada Pahala N Mansury. Kursi itu kosong lantaran Budi Gunadi Sadikin ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan.
Pahala yakin bisa bekerja dengan baik mendampingi Erick. Sebab sebagai orang yang sudah malang melintang di BUMN, Pahala mengaku sudah menjalin komunikasi yang cukup baik dengan Erick.
"Tentunya karena kami (saya) sebagai Wamen BUMN tugasnya membantu pak Menteri BUMN, yang menghubungi kami juga Pak Menteri Erick Thohir pada waktu itu. Dan beliau belum lama ini sudah ketahui kami sebagai Dirut BTN dan sebelumnya di Pertamina sebagai Dirkeu. Interaksi dengan beliau sudah cukup banyak," ucapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick, kata Pahala, menghubungi dirinya bukan hanya memberikan informasi terkait penunjukan sebagai wamen BUMN, tapi juga memberikan wejangan. Mulai dari visi dan misi hingga target yang harus dicapai.
"Beliau juga sampaikan visi dan beberapa hal yang perlu kita tindak lanjuti. Arahan beliau, bagaimana kita di BUMN bisa terus lakukan transformasi, melakukan penciptaan nilai, dan di luar itu bisa berikan impact dan manfaat kepada masyarakat yang lebih luas," terangnya.
"Karena khususnya dalam periode pandemi di mana Indonesia butuh adanya tambahan dorongan pertumbuhan ekonomi ke depan, bagaimana BUMN bisa memberikan kontribusi yang tinggi dalam pemulihan ekonomi nasional. Ini yang jadi arahan beliau," tambahnya.
Lalu siapa sebenarnya Pahala? Baca di halaman berikutnya.
Pahala sendiri saat ini menjabat sebagai Direktur Utama BTN. Dia diangkat memimpin BTN pada November tahun lalu.
Sebelum di BTN karir Pahala sudah malang melintang di dunia BUMN. Dia sempat menduduki kursi direktur keuangan PT Pertamina (Persero). Selain itu dia juga pernah menduduki kursi direksi PT Bank Mandiri Tbk.
Pria kelahiran tahun 1971 mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Kemudian, dia memperoleh gelar pendidikan lebih tinggi yakni MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat (AS).
Perjalanan karier Pahala dimulai sebagai konsultan manajemen di Andersen Consulting sampai tahun 1997. Pada tahun 1998, Pahala bekerja paruh waktu di salah satu sekuritas di New York.
Pahala bergabung dengan Booz Allen & Hamilton sebagai konsultan senior selama satu tahun di 1999. Pada tahun yang sama ia juga sempat bergabung dengan Boston Consulting Group sebagai pemimpin dalam beberapa proyek perbankan.
Beberapa tahun berselang atau di tahun 2003, Pahala kemudian memulai kariernya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank Mandiri menjadi salah satu pijakan penting karir Pahala sebab dari sini karirnya terus meningkat.
Di tahun 2010, Pahala dipercaya sebagai salah satu direktur Bank Mandiri. Jabatan itu dia dapat setelah menjabat sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer.
Selanjutnya, pada April 2017, Pahala dipercaya menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dia menjabat sebagai orang nomor satu maskapai pelat merah selama 17 bulan.
Kemudian dia diangkat menjadi Direktur Keuangan Pertamina, namun tidak berlangsung lama karena digeser untuk menduduki kursi Dirut BTN.