Setumpuk PR yang Mesti Dirampungkan Mendag Baru

Setumpuk PR yang Mesti Dirampungkan Mendag Baru

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 24 Des 2020 23:00 WIB
Dubes RI untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Muhammad Lutfi baru saja dilantik menjadi menteri perdagangan menggantikan Agus Suparmanto. Sejumlah pekerjaan rumah tengah menanti Lutfi dan wakilnya Jerry Sambuaga.

Direktur Eksekutif Asosiasi Sepatu dan Alas Kaki Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri menilai, keduanya memiliki kapasitas di bidang perdagangan.

"Pak Lutfi punya pengalaman dan kapasitas yang mumpuni di dunia perdagangan dan dunia usaha. Sementara Jerry Sambuaga dikenal sebagai milenial intelektual dan pekerja keras serta berorientasi kepada hasil konkret. Duet ini bisa membuat Kementerian Perdagangan semakin maju," katanya, Kamis (24/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firman menyebut masih banyak agenda perdagangan yang harus segera dituntaskan. Salah satunya kelancaran bahan baku untuk produk ekspor. Ia berharap bahwa masalah itu bisa segera diselesaikan agar ekspor Indonesia semakin meningkat di tahun mendatang.

"Jadi banyak produk Indonesia yang berorientasi ekspor membutuhkan jaminan ketersediaan bahan baku baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Nah inilah yang menjadi agenda penting agar produk Indonesia bisa terus memenuhi pasar ekspor yang makin berkembang," katanya.

ADVERTISEMENT

Ketersediaan bahan baku, menurut Firman terkait dengan daya saing produk Indonesia internasional. Hal ini berkaitan dengan kontrak yang sudah disepakati. Ketidakmampuan memenuhi kontrak akan menghilangkan kepercayaan negara tujuan terhadap produsen Indonesia. Akibatnya, kontrak itu bisa dialihkan ke negara kompetitor Indonesia.

"Khususnya untuk produk sepatu dan alas kaki indonesia bersaing dengan vietnam dan China. Indonesia punya keunggulan dari segi kualitas tetapi tanpa ketersediaan bahan baku kemungkinan larinya kontrak dan investor ke luar negeri sangat besar. Kami berharap Kementerian Perdagangan dan kementerian terkait memberikan perhatian yang lebih terhadap hal itu," jelasnya.

Senada, Pengamat Ekonomi Indef, Esther Sri Astuti menuturkan, masih banyak agenda perdagangan Indonesia yang harus dituntaskan. Sebutnya, menjaga surplus perdagangan, peningkatan ekspor produk yg mempunyai nilai tambah, peningkatan konten lokal (TKDN) pada produk produk ekspor Indonesia, peningkatan daya saing produk ekspor.

Dia bilang, solusinya ialah Kemendag dan kementerian lain harus punya koordinasi yang kuat. Kedua, penguatan database untuk mengidentifikasi potensi pasar bagi produk produk Indonesia. Oleh karena itu, menurut Esther perlu dibangun kesepahaman dan peran masing-masing sejak awal.

"Hari-hari pertama ini sangat krusial dalam membangun komunikasi dan kesepahaman bersama itu. Saya berharap di tahap ini mereka sudah mencapai itu dan merumuskan solusi dan kerangka kerja yang tepat untuk menyelesaikannya," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut Jerry mengaku siap bekerja sama dengan siapa saja yang menjadi menteri. Menurut Jerry, kapasitas dan reputasi Muhammad Lutfi tak perlu diragukan lagi.

"Selalu siap. Apalagi dengan Pak Lutfi yang kapasitas dan reputasinya sudah kita ketahui bersama. Saya merasa terhormat bisa bekerja sama dan mendukung beliau," kata Jerry.

"Pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo perdagangan Indonesia bertransformasi dan punya struktur kuat untuk memenuhi tantangan di dalam negeri maupun di luar negeri. Saya akan mendukung mendag dengan meningkatkan kinerja dan melanjutkan percepatan penyelesaian perdagangan dan meningkatkan ekspor nasional sesuai tupoksi saya," tambah Jerry.

(acd/dna)

Hide Ads