Pahala Mansury Jadi Wamen BUMN, Dahlan Iskan Bilang Begini

Pahala Mansury Jadi Wamen BUMN, Dahlan Iskan Bilang Begini

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 28 Des 2020 12:59 WIB
Menteri BUMN Dahlan Iskan, gagal bertemu dengan Mahfud MD Jakarta, Rabu (14/05/2014). Mahfud MD tidak hadir dalam pertemuan diskusi padepokan, bertajuk Pilpres 2014 Berkoalisi atau Berkualitas.
Dahlan Iskan/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan angkat bicara soal sosok Pahala N Mansury yang telah dilantik menjadi Wakil Menteri BUMN pada Rabu (23/12) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Melalui blog pribadinya, Dahlan mengungkap Pahala adalah bintang muda yang cemerlang di dunia perbankan. Dia juga menuliskan bahwa jabatan baru Pahala menjadi menjadi Wakil Menteri BUMN sangat pas.

"Pahala adalah bintang muda yang sangat cemerlang di dunia perbankan," tulisnya, dikutip dari disway.id pada Senin (28/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia konseptor yang brilian, ia pekerja yang andal. Menjadi orang kedua di kementerian BUMN sangat pas untuk kepribadiannya," tambahnya.

Dahlan juga mengaku senang mendengar Pahala menggantikan Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Menteri BUMN. Kini Budi dipercaya Jokowi menjadi Menteri Kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Maka saya termasuk yang senang mendengar Pahala diangkat menjadi wakil menteri BUMN. Ia dipilih untuk menggantikan insinyur fisika nuklir Budi Sadikin yang naik kelas menjadi Menteri Kesehatan," tulisnya.

Dalam blognya juga, Dahlan bercerita bahwa dirinya sempat bingung memilih Budi Sadikin atau Pahala untuk menjadi direktur utama Bank Mandiri beberapa tahun lalu. Dia menganggap keduanya adalah orang hebat.

"Saya sempat bingung antara Budi Sadikin atau Pahala untuk menjadi direktur utama Bank Mandiri saat itu," jelasnya

Namun menurut Dahlan, saat itu Pahala terlalu pendiam yang merupakan ciri khas orang keuangan. Dahlan juga mengungkap sebagai dirut atau CEO harus mampu menjadi public relation (PR) bagi perusahaan.

"Bagi saya, posisi CEO itu harus jadi PR terbaik bagi perusahaannya, juga harus bisa menjadi pengajar yang terbaik tentang perusahaan itu. Khususnya untuk staf dan karyawannya sendiri," tulisnya.

Akhirnya saat itu Dahlan memilih Budi menjadi Direktur Utama Bank Mandiri dan wakilnya adalah Riswinandi.

"Suatu saat saya melihat Budi Sadikin mengajar, saya juga sempat melihat ia menjadi pembicara di depan seminar. Saya menemukan sesuatu yang ideal pada dirinya," jelasnya.

(ara/ara)

Hide Ads