3 Dampak Varian Baru Corona ke Ekonomi RI

3 Dampak Varian Baru Corona ke Ekonomi RI

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 28 Des 2020 19:00 WIB
Virus Corona Mutasi di Inggris Menyebar Makin Cepat Tapi Tidak Mematikan?
Ilustrasi/Foto: DW (SoftNews)
Jakarta -

Belum hilang pandemi COVID-19, dunia kembali dibikin resah dengan varian baru Corona dari Inggris. Beberapa negara seperti Denmark, Belanda, Italia, Australia, Singapura, hingga negara tetangga Malaysia sudah melaporkan kasus pertama.

Jika varian baru COVID-19 kecolongan masuk Indonesia, berikut 3 dampaknya ke ekonomi:

1. Bisa Ganggu Ekonomi RI

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya varian baru Corona itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menilai pemulihan ekonomi Indonesia otomatis akan terganggu.

"Ya otomatis (ganggu pemulihan ekonomi). Misalnya ada virus baru, pemerintah memperketat katakanlah pembatasan fisik, pasti ekonomi kita akan turun lagi," kata Tauhid, Minggu (27/12/2020).

ADVERTISEMENT

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal juga membenarkan bahwa ekonomi Indonesia akan terganggu dengan adanya varian COVID-19 di negara lain. Hanya saja memang gangguan tidak terlalu signifikan karena perekonomian Indonesia lebih banyak dipengaruhi ekonomi domestik dibanding global.

"Kalau hanya ada di negara lain tapi tidak masuk ke Indonesia, akan ada berpengaruh ke ekonomi Indonesia karena ekspor kita ke negara tersebut berpotensi tertekan," ucapnya.

2. Ekonomi RI Terancam Minus Lagi

Tauhid memprediksi ekonomi tahun 2020 ini masih akan minus atau masih dalam suasana resesi. Berdasarkan proyeksinya ekonomi kuartal IV-2020 berada di kisaran minus 2%, jika varian baru virus Corona masuk Indonesia dapat dipastikan Indonesia berkepanjangan dalam jurang resesi.

"Sekarang kan masih rendah, ekonomi kita belum benar kembali normal, proses pemulihan saja kan masih panjang di 2021, saya kira belum normal lagi, virusnya saja belum selesai. Vaksin saja kita belum nih, jadi kita masih khawatir. (Tahun ini) masih minus sekitar 2%," ucapnya.

Faisal melalui CORE memproyeksikan ekonomi Indonesia kuartal IV-2020 akan berada di kisaran -1-1,5% sebelum ada varian baru virus Corona. Melihat adanya ini, maka kemungkinan proyeksi akan berubah ke angka lebih dalam.

3. Pemulihan Ekonomi Lebih Panjang

Faisal mengatakan kekhawatiran masyarakat akan bertambah jika varian baru Corona masuk Indonesia. Akibatnya, konsumsi masyarakat akan menurun dan berdampak terhadap ekonomi yang baru mau pulih.

"Kalau sampai masuk ke Indonesia dan menyebar di dalam negeri, akan mengakibatkan kekhawatiran masyarakat, yang akhirnya kembali menekan tingkat konsumsi masyarakat dan menghambat upaya pemulihan ekonomi," kata Faisal.

Jika Indonesia kecolongan lagi seperti awal COVID-19, Tauhid menilai pemulihan ekonomi bisa lebih lama lagi. Apalagi varian baru Corona itu disebut-sebut memiliki tingkat penularan yang lebih cepat.

"Kalau saya lihat sih akan bertahap ya (dampaknya) karena mungkin orang sudah lebih waspada. Tapi tergantung, kalau kita masih membuka penerbangan dengan Inggris, dengan negara-negara yang sudah terjangkiti, maka itu akan cepat," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads