Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkap Thailand memberikan insentif pariwisata yang sangat menggiurkan untuk mendatangkan para pelancong. Dia menyebut biaya liburan ke Thailand lebih murah dibanding ke Bali.
"Tiket dari Sydney ke Bangkok, tour lima hari itu lebih murah daripada ke Bali, padahal ke Bangkok dua kali lipat jaraknya. Kenapa saya tanya, subsidi tiket yang murah dan airport yang di subsidi, jadi murah," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pariwisata, Kosmian Pudjiadi saat bertemu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Selasa (29/12/2020).
Untuk itu, Kosmian meminta pemerintah mencontoh Thailand dalam hal pemberian insentif untuk pariwisata. Jika tidak, maka wisatawan disebut akan meninggalkan Indonesia dan lebih memilih Thailand untuk lokasi destinasi wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa negara dikasih (insentif) kayak Thailand oke deh lu berlibur sana daripada bayar pajak mendingan berlibur kan domino efeknya banyak. Dana promosi juga mesti disiapkan untuk wisman. Ini semua negara mesti siap, kalau kita terlambat nggak ada yang datang ke Indonesia, datangnya ke Thailand ada insentif segala macam," imbuhnya.
"Semua kerugian ini akan berlanjut di 2021 kalau pemerintah tidak berhasil meningkatkan hunian," tambahnya.
Kosmian menambahkan, Menparekraf Sandiaga bisa mengejar target hunian wisatawan pada saat hari kerja. Dia menyarankan agar pihak Kemenparekraf berkoordinasi dengan semua jajaran pemerintah untuk memberikan insentif di sektor pariwisata.
"Usulannya how to create demand untuk mengisi hunian di hari kerja. Target 2021 40% occupancy, 2022 60%, bagaimana caranya mungkin Kemenparekraf bisa mengkoordinir semua instansi jajaran kementerian, kepolisian, semua DPR, BUMN untuk meeting, kasih insentif," tandasnya.
(hns/hns)