Sayangnya Hedy mengatakan badan usaha yang memprakarsai jalan tol ini kemungkinan akan kesulitan finansial untuk membiayai pembangunannya. Maka dari itu pihaknya akan mempertimbangkan opsi pembangunannya dengan pinjaman dari pihak Jepang, melalui JICA.
"Memang ini ada hambatan kemampuan finansial dari badan usaha yang belum mendukung, jadi kemarin kami izin pak Menhub kita koordinasi ke JICA untuk kemungkinan opsi dengan loan JICA, dan pelaksananya Kementerian PUPR. Lalu nanti, dilelangkan operasionalnya," ujar Hedy.
Sementara itu selama belum ada jalan tol, akses ke Pelabuhan Patimban akan tetap menggunakan jalan nasional, yaitu Jalan Pantura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum tol dibangun, kita fokuskan kondisi jalan nasional di Pantura yang saat ini jadi tumpuan. Kita pastikan kondisinya bisa baik untuk ke Pelabuhan Patimban," ujar Hedy.
Dalam paparannya pihaknya akan melakukan preservasi di beberapa jalan nasional sepanjang Jalan Pantura. Di tahun 2020 pihaknya mengeluarkan anggaran Rp 85,85 miliar dan di tahun ini pihaknya menyiapkan Rp 81,51 miliar untuk preservasi Jalan Pantura.
(fdl/fdl)