Menakar Untung Rugi 'Kawin' Gojek-Tokopedia Dibanding dengan Grab

Menakar Untung Rugi 'Kawin' Gojek-Tokopedia Dibanding dengan Grab

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 07 Jan 2021 13:33 WIB
gojek tokopedia merger
Foto: detikINET
Jakarta -

Gojek dikabarkan sedang dalam pembicaraan terkait kemungkinan melakukan merger dengan Tokopedia. Kabar ini cukup mengejutkan lantaran sebelumnya yang santer adalah Gojek akan merger dengan pesaingnya di bisnis ride sharing, yakni Grab.

Diskusi di antara Grab dan Gojek tersendat setelah bertahun-tahun bergulat dengan persaingan sengit dalam layanan transportasi online, pengiriman makanan, dan teknologi keuangan.

Desember lalu, keduanya disebut telah membuat kemajuan substansial dalam kesepakatan, namun berselisih tentang bagaimana mengelola Indonesia, pasar utama mereka di kawasan Asia Tenggara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas bagaimana peluang untung rugi dua rencana 'perkawinan' yang melibatkan Gojek tersebut?

Ketua Umum Yayasan Next Indonesia Unicorn (NextICorn) Daniel Tumiwa mengatakan, merger Gojek dan Tokopedia dinilai lebih mungkin menciptakan fundamental bisnis yang jauh lebih kuat. Termasuk bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Sangat (signifikan). Dan kalau bicara Ekonomi Digital Indonesia, langkah ini akan lebih mempercepat perkembangan ekonomi kita," tutur dia, Kamis (7/1/2021).

Jika terealisasi, merger Gojek dengan Tokopedia juga menurutnya akan membuat kedua entitas bergerak sangat cepat. Memiliki keleluasan menjalankan berbagai hal yang saat ini mungkin masih terbentur sejumlah kendala.

"Memperluas jangkauannya dengan penawaran yang lebih lengkap. Tidak terhambat dengan isu-isu ego, proses, prosedur, ataupun hal teknis lainnya. Fokus untuk bisa sesegara mungkin mengangkat ekonomi Indonesia dengan pemberdayaan yang sudah dibawa oleh insititusi masing masing selama ini," Daniel menuturkan.

Hal tersebut juga yang membuat rencana merger Gojek dengan Tokopedia akan lebih berdampak positif jika dibandingkan rumor sebelumnya yang menyebut Gojek akan merger dengan Grab. Sebab Gojek dan Grab berada pada industri dan layanan sejenis.

"Secara ekonomi lebih penting bila Gojek dengan Tokopedia. Lebih bermanfaat. Layanan lebih lengkapnya. Satu-satunya di dunia yang cakupan layanannya akan seluas itu," terangnya.

Selain itu, berkaitan dengan rencana Initial Public Offering (IPO) Tokopedia di dua negara juga menjadi poin positif tersendiri. Terutama jika proses itu dilakukan setelah terjadinya merger dengan Gojek.

"Untuk rencana ini, saya hanya bisa berkata semoga segera terwujud dan lancar jalannya. Bukan Tokopedia yang akan menang kalau ini terjadi, tapi tiap warga Indonesia yang menang," tegas Daniel yang juga Managing Director PT Infrastructure Digital Edukasi (IDE) itu.

(dna/dna)

Hide Ads