Saat Sri Mulyani Bandingkan Utang RI dengan India-Malaysia

Saat Sri Mulyani Bandingkan Utang RI dengan India-Malaysia

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 07 Jan 2021 20:30 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang terjadi di dunia membuat ekonomi banyak negara mengalami tekanan.

Selain Indonesia, negara seperti Amerika Serikat (AS) hingga Malaysia bahkan mencatat utang lebih dari 100% dari produk domestik bruto (PDB).

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hal ini terjadi karena pemerintah di berbagai negara berupaya untuk menahan tekanan akibat pandemi ini. Bagaimana ya perbandingannya? Berikut berita selengkapnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Masih Jaga Tingkat Utang

Pemerintah berupaya untuk menjaga tingkat utangnya. Sri Mulyani menyebut tingkat utang Indonesia masih lebih baik dibanding negara lainnya.

"Proyeksi utang publik di seluruh dunia alami kenaikan. Jadi AS sudah di atas 100% untuk utang publik, Jerman, China dalam hal ini India di atas 60%. Malaysia dan Singapura di atas 100% dan berbagai negara lain yang mayoritas utang publiknya melonjak tajam tahun ini dan tahun depan," jelas Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

Masih 38%

Sri Mulyani juga menjelaskan, pandemi virus Corona ini memang membuat defisit kas negara-negara jadi lebih melebar. Setiap pemerintah mau tak mau harus bisa mengeluarkan berbagai kebijakan fiskal untuk membantu rakyatnya yang kesulitan di tengah pandemi.

"Indonesia juga terjadi kenaikan utang publik terhadap GDP 38%. Ini adalah situasi yang dihadapi namun Indonesia dibanding negara lain akan keep-up untuk relatif lebih baik dan respon efektif agar ekonomi bisa bangkit kembali," jelasnya.

Defisit India-Malaysia Sangat Lebar

Sri Mulyani menyebutkan jika seluruh negara menggunakan instrumen fiskal untuk melindungi rakyat dan perekonomian. Hal ini menyebabkan defisit negara semakin melebar.

"Defisit di seluruh dunia mengalami pelebaran. Di AS bahkan 18,7%, Prancis mendekati 11%, china kontraksinya 12%, India sampai 13,1% Defisit fiskalnya. Negara di ASEAN, Malaysia 6,5%, Filipina 8,1%, Singapura 10,8%. Indonesia defisitnya sesuai dengan UU APBN adalah 6,3%" tuturnya.

(kil/dna)

Hide Ads