Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kunjungan kerja ke kawasan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Di sela-sela kunjungan, Sandiaga Uno berdialog dengan pelaku UMKM.
Sandiaga mendapat curhatan dari Diah, seorang pelaku usaha UMKM di Labuan Bajo. Diah yang memiliki usaha untuk menampung UMKM berjualan merasa kesulitan karena perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang dinilai lambat.
"Kami menyediakan tempat untuk UMKM, memasok barang-barang mereka untuk di jual sebagai oleh-oleh khas dari Labuan Bajo dan NTT pada umumnya, tapi kendalanya mereka itu ketika meminta izin PIRT, mereka agak enggan memasukkan barang karena izinnya itu lambat," kata Diah, dikutip dari keterangan tertulis Kunjungan Kerja Sandiaga Uno ke Labuan Bajo, Jumat (8/1/2020)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diah berharap ada solusi nyata dari pemerintah, pasalnya menyebut proses perizinan PIRT bisa memakan waktu 6-9 bulan. Menanggapi keluhan tersebut Sandiaga mengatakan akan berkoordinasi agar proses perizinan yang memakan waktu lama bisa dipangkas
"Tentunya kita akan berpihak pada ekonomi rakyat, pada UMKM yang ada dalam lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkaitan dengan perizinan, regulasi, kita akan pangkas regulasinya," kata Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga langkah pemangkasan regulasi yang bertele-tele menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. Selain itu, saat dia masih menjadi orang nomor dua di DKI Jakarta, masalah perizinan juga menjadi fokus utama.
"Ketika saya menjabat sebagai Wagub DKI, masalah perizinan memang jadi prioritas. Saya mengikuti langkah pak Jokowi bahwa proses perizinan harus sederhana dan mudah untuk diakses masyarakat karena dampaknya akan mempercepat perputaran ekonomi," katanya.
"Kita akan berikan insentif agar mereka bertahan. Bukan hanya bertahan tapi mereka menyiapkan diri agar pasca pandemi usaha mikro kecil menengah ini dapat menangkap untuk menjadi pemenang," sambung Sandiaga Uno.
(hns/hns)