Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta jajaran BPJAMSOSTEK memenuhi ekspektasi publik dalam mewujudkan masyarakat pekerja yang sejahtera. Menurutnya, publik memiliki ekspektasi besar terhadap program Jamsostek, terlebih di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Seperti halnya seluruh pekerja Indonesia, saya pun menaruh harapan besar kepada jajaran BPJS Ketenagakerjaan untuk mampu tumbuh dan berkembang mewujudkan masyarakat yang sejahtera," ujar Ida dalam keterangan tertulis, Jumat (8/1/2021).
Ida menegaskan penyelenggaraan sistem jaminan sosial haruslah terintegrasi, bersinergi, dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk terus konsisten, profesional, akuntabel, dan transparan, guna menjaga kepercayaan publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pemerintah terus berkomitmen mendukung implementasi jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut, terutama dari aspek regulasi, program, dan kelembagaan agar dapat terus menyesuaikan diri dengan dinamika sektor usaha dan ketenagakerjaan.
"Jangan sampai dibiarkan kepercayaan itu. Justru harus kita jaga kepercayaan itu dengan cara semakin memperluas kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan," imbuhnya dalam acara Peresmian Gedung Plaza BP Jamsostek di Jakarta.
Ida menuturkan program baru pada Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yaitu Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), selain memberikan perlindungan tambahan bagi pekerja, juga akan memberikan skema baru dalam mempertemukan supply and demand tenaga kerja.
"Hal ini akan memperlancar proses link and match yang pada akhirnya akan menciptakan kebijakan pasar tenaga kerja lebih aktif dan efektif," katanya.
Oleh karenanya, Ida meminta BPJAMSOSTEK jugamemperkuat kapasitas kelembagaan dan kompetensi SDM-nya, serta menjadikan gedung baru dan fasilitas penunjang sebagai motivasi kinerja BPJAMSOSTEK yang semakin kuat.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memandang peresmian gedung Plaza BPJamsostek ini memiliki nilai penting dan strategis untuk mendukung kinerja BPJS Ketenagakerjaan semakin kuat.
"Serta semakin sinerginya upaya kita bersama dalam mewujudkan perlindungan sosial bagi seluruh pekerja dan menjadikan pelayanan program jaminan sosial ketenagakerjaan sebagai jembatan menuju kesejahteraan pekerja," katanya.
Sebagaimana diketahui, Plaza BPJAMSOSTEK dibangun di atas lahan seluas 5.391m2 dan memiliki 28 lantai. Gedung ini didesain mampu menampung kurang lebih 1.400 pekerja.
"Gedung ini dikembangkan melalui mekanisme Kerja Sama Operasi (KSO): Build, Operate, Transfer (BOT) selama 30 tahun hingga 2046," ungkap Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto.
Agus menambahkan Plaza BP Jamsostek mulai dibangun Mei 2017 dan selesai Juni 2019, memiliki spesifikasi Grade A dan berkonsep green building dengan kategori Gold yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia pada Oktober 2020 yang lalu.
Menurutnya, saat ini okupansi gedung sudah mencapai 78,64 persen, dengan 15 tenant dan 1.400 karyawan yang berasal dari Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, perbankan, jasa keuangan, restoran, dan retail.
"Hasil sewa gedung, keuntungan yang diperoleh PT SIP dan termasuk dividen, seluruhnya akan dikembalikan kepada peserta program BPJS Ketenagakerjaan dalam bentuk hasil pengembangan Jaminan Hari Tua (JHT)," pungkasnya.
(ega/hns)