PR Besar Joe Biden: Warga AS Butuh Pekerjaan!

PR Besar Joe Biden: Warga AS Butuh Pekerjaan!

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 08 Jan 2021 23:05 WIB
WILMINGTON, DELAWARE - JANUARY 07: U.S. President-elect Joe Biden delivers remarks before announcing his choices for attorney general and other leaders of the Justice Department at The Queen theater January 07, 2021 in Wilmington, Delaware. Biden nominated Judge Merrick Garland to be attorney general, Lisa Monaco to be deputy attorney general, Vanita Gupta to be associate attorney general, and Kristen Clarke to be assistant attorney general for the Civil Rights Division.   Chip Somodevilla/Getty Images/AFP
Foto: Chip Somodevilla/Getty Images/AFP
Jakarta -

Laporan data pekerjaan di Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis Jumat waktu setempat diperkirakan mencatatkan angka yang mengkhawatirkan. Melansir CNN, Jumat (8/1/2021), ekonom yang disurvei oleh Refinitiv memperkirakan hanya 71.000 pekerjaan yang diciptakan bulan lalu.

Apa yang terjadi? AS kembali mengalami ledakan kasus virus Corona (COVID-19). Dalam waktu kurang dari dua minggu, negara adidaya itu telah mencatat lima hari paling mematikan sejak pandemi dimulai, yang mana lebih dari 4.000 kematian terkait virus dilaporkan pada Kamis. Itu membebani penciptaan lapangan kerja karena pembatasan bisnis meningkat dan lebih banyak orang memilih untuk tinggal di rumah.

Angka-angka tersebut akan memperlihatkan sejauh mana tantangan yang dihadapi Presiden terpilih Joe Biden dan Demokrat di Kongres. Selain menyatukan negara setelah kerusuhan di US Capitol minggu ini, para pemimpin politik perlu memfokuskan perhatian mereka pada ekonomi yang masih dalam krisis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meningkatnya beban kasus COVID-19, rawat inap dan kematian berarti masalah kesehatan dan ekonomi kita masih jauh dari selesai," kata Elise Gould, ekonom senior di Economic Policy Institute, sebuah wadah pemikir progresif, dilansir dari CNN Jumat (8/1/2020)

"Presiden terpilih Biden mewarisi ekonomi yang sangat bermasalah dengan jutaan keluarga hanya berusaha untuk tetap bertahan," sambung Elise.

ADVERTISEMENT

Ada kemungkinan besar laporan pekerjaan bisa lebih buruk dari yang diharapkan. Goldman Sachs memperkirakan AS kehilangan 50.000 pekerjaan pada Desember.

Sementara itu indeks Wall Street bertaruh bahwa program vaksinasi dapat meningkatkan pertumbuhan dan keuntungan perusahaan mulai musim semi ini. Saham mengalami rally ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Kamis meskipun ada kekerasan di Capitol pada hari sebelumnya, ditambah pandemi mengamuk.

Itu sebagian terjadi karena ekspektasi yang tinggi untuk Demokrat. Sekarang partai tersebut telah mengambil kendali atas Senat, serta DPR dan Gedung Putih setelah memenangkan kedua kursi di Georgia. Investor bertaruh bahwa paket stimulus lain dapat disahkan dengan cepat.

Deutsche Bank memperkirakan bahwa Kongres akan segera menyetujui paket stimulus US$ 900 miliar. Harapannya pertumbuhan ekonomi AS terangkat menjadi 6,3% pada 2021.

(toy/hns)

Hide Ads