Usia pesawat Sriwijaya Air yang jatuh tengah jadi sorotan. Sebab, umur pesawat tersebut telah mencapai 26 tahun.
Meski begitu, sejumlah pakar menyebut, usia pesawat tak ada hubungannya dengan aspek keselamatan pesawat.
"Pesawat usai 26 tahun itu bukan masalah. Usia pesawat itu tidak ada kaitannya dengan kelaikudaraan atau saftey. Pesawat yang usianya 3 bulan saja bisa mengalami kecelakaan. Pesawat yang usianya 50 tahun juga tetap layak terbang, tetap aman," kata Pengamat Penerbangan Alvin Lie kepada detikcom, Minggu (10/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, usia pesawat memiliki korelasi terhadap efisiensi. Dia menjelaskan, semakin muda pesawat maka semakin efisien karena terkait dengan struktur dan teknologinya.
Lanjutnya, yang berkaitan dengan aspek keselamatan ialah kedisiplinan merawat pesawat.
"Tolong dicatat tidak ada korelasi usia pesawat dengan keselamatan, keselamatan korelasinya dengan kedisiplinan merawat pesawat," katanya.
"Kalau pesawat itu disiplin dirawat sesuai dengan manualnya, setiap siklus dilakukan perawatan kemudian dilakukan pemeriksaan sertifikasi, pesawat itu mau usia 20-30-50 tahun pun tetap memenuhi syarat. Kalau tidak memenuhi syarat tentu tidak akan disertifikasi oleh otoritas setempat. Dan kalau tidak memenuhi syarat, asuransi juga tidak mengcover pesawat tersebut," paparnya.
Senada, Pengamat Penerbangan Samudra Sukardi menilai tak ada hubungan usia pesawat dengan kecelakaan. Meski, ia mengakui semakin tua, pesawat makin membutuhkan perawatan.
"Seharusnya tidak ada, jadi kalau umur pesawat tidak menjadi alasan untuk menjadi kecelakaan. Tapi harus dicek memang makin berumur pesawat itu makin banyak dikerjakan maintenance. Tapi kalau dia sudah layak terbang mau pesawat baru, pesawat lama kalau sudah di-sertified layak terbang dia layak terbang nggak bisa dibedakan umurnya," ujarnya.
Dia menuturkan, di industri penerbangan sendiri, usia pesawat sendiri berpengaruh pada teknologi dan efisiensi pesawat.
"Kalau pesawat muda itu teknolginya lebih baru, biasanya teknologi lebih baru berhubungan sistem kontrol dan fuel consumtion bahan bakar lebih irit," jelasnya.
(acd/dna)