2020 menjadi tahun yang buruk untuk ekonomi Jerman karena terkontraksi. Dilansir dari DW.com, Kamis (14/1/2021), negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini ekonominya terkontraksi 5%.
Kondisi tersebut salah satunya dipicu kebijakan lockdown demi menekan penyebaran COVID-19. Alhasil pusat kegiatan ekonomi pun tidak bergerak.
Namun, angka dari Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) itu menunjukkan ekonomi Jerman relatif bernasib baik dibandingkan dengan beberapa negara Eropa lainnya. Hal ini terjadi karena Jerman memiliki basis manufaktur yang masih lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan produk domestik bruto (PDB) juga lebih kecil dari perkiraan analis dan tidak separah rekor kontraksi 5,7% pada 2009 selama krisis keuangan global.
Sektor manufaktur diperkirakan telah mengimbangi sebagian kemerosotan di sektor jasa, usai industri telah pulih dari lockdown yang diluncurkan pada bulan Maret dan April. Meskipun demikian, pembatasan tersebut berdampak pada semua hal.
Di sisi lain industri pada sebagian besar wilayah Jerman telah dikecualikan dari kebijakan lockdown tahap dua yang dimulai pada November 2020 dan diperpanjang hingga akhir Januari 2021. Pabrik-pabrik pun tetap buka sehingga memungkinkan jalur produksi terus bergulir. Namun, pemerintah Jerman tetap memerintahkan sebagian besar bisnis yang tidak penting untuk tutup selama periode Natal.