Menengok Kisah Eks Bos Disc Tarra Tutup Bisnis hingga Jadi Petani Sayur

Menengok Kisah Eks Bos Disc Tarra Tutup Bisnis hingga Jadi Petani Sayur

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 19 Jan 2021 18:30 WIB
Titik Balik Eks Bos Disc tarra
Foto: dok. pribadi Wirawan Hartawan
Jakarta -

Kisah Wirawan Hartawan yang dulunya merupakan bos Tarra Group (Grup yang menaungi Disc Tarra) berubah besar-besaran. Dari yang dulunya mengurusi industri musik nasional, kini Wirawan bertani hidroponik. Dia menanam mulai dari sayuran sampai buah-buahan.

Wirawan mengawali usahanya sebagai petani bukan tanpa alasan. Dia sempat mengalami penyumbatan pada otak kirinya. Dari sanalah dia diharuskan mengganti pola hidup dan pola makannya agar menjadi lebih sehat.

Hal ini karena dia sudah divonis tidak bisa sembuh. Namun keinginannya yang sangat kuat, membuat Wirawan berupaya sekuat tenaga untuk sembuh dan mempelajari cara bercocok tanam yang benar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bahkan sampai harus ke luar negeri untuk mempelajari metode pertanian ini. Hal ini karena saat itu metode pertanian hidroponik di Indonesia belum terlalu booming. Negara yang dia datangi seperti Belanda, Prancis, Amerika Serikat (AS), Israel, Jepang, Taiwan, China, Malaysia, Bangkok sampai Turki.

Nah di sinilah dia mempelajari cara bertani mulai dari peralatan sampai konsep pertanian modern. Selain pertanian, dia juga mempelajari raw food therapy. Atau terapi makanan mentah. Anak pertama dari 3 bersaudara ini menceritakan, perubahan yang terjadi dalam hidupnya sangat cepat dengan makan-makanan sehat tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dari situ saya merasa Tuhan sudah baik, saya janji dan bilang Tuhan, tadinya saya sudah mau mati dan tidak ada obat tapi sekarang saya semakin sehat makanya saya masuk pertanian dan mengajari orang-orang gaya hidup sehat," jelas dia.

Wirawan menyebutkan hal yang dia pelajari adalah jika hidup sehat adalah menyeimbangkan kerja organ inti agar bisa berjalan sempurna.

"Dulu kalau saya ngajarin orang nyanyi atau di musik, sekarang saya sayuran, pertanian, makan sehat nomor satu," imbuh dia. Dia mulai mendirikan greenhouse untuk menjadi laboratorium eksperimen bercocok tanam menggunakan hidroponik. Ini yang merupakan awal Hydrofarm.

Selama 5 tahun dia bersama anak-anaknya membangun smart system untuk hydroponik. "Saya belum jualan, saya masih eksperimen dulu," ujarnya.

Kisah selanjutnya dari eks bos Disc Tarra di halaman berikutnya>>>

Dia menyebutkan dirinya juga mempelajari teknik-teknik pertanian di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut dia saat itu teknologi pertaniannya masih sangat tradisional dan ketinggalan berpuluh-puluh tahun.

Sekarang dia berupaya mengajak para petani untuk memajukan sektor pertanian agar bisa menghasilkan kualitas yang bagus. Menurut dia pertanian di Indonesia masih perlu sama-sama dibangun.

Hydrofarm sendiri berasal dari Hydro yang berarti air dan Farm pertanian. Di sini dia berkomitmen menciptakan kesadaran hidup sehat melalui pertanian hidroponik yang tepat.

Kemudian keahlian dan teknologi tinggi digabungkan untuk memberikan kualitas terbaik dalam sistem dan produksi hidroponik. Hydrofarm Indonesia saat ini memasok produk pertanian dan perkebunan hidroponik terbesar di Indonesia. Selain itu Hydrofarm juga menyediakan berbagai kebutuhan hidroponik baik skala kecil maupun besar.

Saat ini Hydrofarm Indonesia memiliki anak perusahaan yang bergerak di dalam dunia kesehatan dan produk organik seperti Eat Me Brand dan Suka yang pemasarannya melalui sosial media Instagram @eatmebrand.id, @hydrofarmindonesia dan @sukaorganic. Selain itu juga ada website hydrofarm.co.id.

Eat Me Brand adalah merek yang menyediakan produk pertanian berteknologi tinggi dan greenhouse berkontrol iklim. Hal ini diharapkan bisa mengoptimalkan pertumbuhan dan kualitas tanaman sehingga menghasilkan buah dan sayur yang segar, bebas pestisida, non GMO, bersih dari virus dan bakteri serta mengandung nutrisi yang lebih tinggi.


Hide Ads