Mahalnya harga daging membuat pedagang daging sapi melakukan aksi mogok dagang selama 3 hari ke depan. Para pedagang mengharapkan pemerintah bisa melakukan stabilisasi harga daging sapi dari sisi hulu.
Ketua umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mahalnya harga daging sapi ini memang mempengaruhi operasional restoran.
Apalagi dengan kondisi pandemi yang sudah berat. "Pastilah ya karena sekarang kan biayanya berat tapi kapasitasnya rendah dan ini lagi bahan baku harganya naik, tentu ada pengaruhnya," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (20/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan daya beli masyarakat yang rendah membuat kondisi semakin berat. Hariyadi mengatakan mahalnya harga daging ini akan membuat masyarakat beralih ke sumber protein lain seperti ikan, ayam dan yang lainnya.
"Saya melihat ini masih mekanisme pasar," jelas dia.
Sebelumnya Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri memaparkan kenaikan harga ini amat memberatkan pedagang daging sapi, apalagi di tengah melemahnya daya beli masyarakat imbas pandemi COVID-19.
"Apalagi lagi pandemi, daya beli turun ya kan, memang berat sih buat pedagang, cukup berat, saya memahami itu," kata dia saat dihubungi kemarin.
(kil/dna)