Curhat Pedagang soal Harga Daging Sapi Selama Pandemi

Curhat Pedagang soal Harga Daging Sapi Selama Pandemi

Achmad Syauqi, Imam Suripto - detikFinance
Rabu, 20 Jan 2021 19:45 WIB
Pedagang daging sapi menunggu pembeli di jalan Kopral Sayom, Klaten
Foto: Achmad Syauqi/detikcom: Pedagang daging sapi menunggu pembeli di jalan Kopral Sayom, Klaten
Klaten/Brebes -

Pedagang daging sapi di beberapa pasar tradisional di Klaten, Jawa Tengah mengeluhkan tidak turunnya harga dan sepinya penjualan.

"Harga naik sudah sejak bulan Desember lalu sampai sekarang tidak turun. Ya begitu kalo daging sapi, sekali naik tidak mau turun," ujar Ranti pedagang daging sapi di Jalan Kopral Sayom kepada detikcom di lapaknya, Rabu (20/1/2021) siang.

Dikatakan Ranti, harga daging sapi sebelumnya Rp 100.000 kemudian jadi Rp 110.000 per kilogram. Beberapa pekan ini sampai Rp 120.000 untuk yang mutu bagus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai Rp 120.000 per kilogram. Padahal pembelinya juga sepi sejak ada Corona, paling mengandalkan warung," lanjut Ranti.

Ranti mengaku tidak mendengar ada isu mogok pedagang. Justru jika mogok malah bingung mau kerja apa.

ADVERTISEMENT

"Tidak dengar kalau mau ada mogok. Sekarang saja apa apa susah, kalau tidak jualan terus mau apa," pungkas Ranti.

Eko, pedagang daging sapi di Pasar Klaten mengatakan harga daging sapi dari tahun ke tahun naik dan tidak pernah turun. Saat ini sudah sampai Rp 120.000 per kilogram.

"Ada Rp 110.000 sampai Rp 120.000 per kilogram. Tiap akhir tahun naik dan tidak mau turun," ucap Eko di kiosnya pada detikcom.

Bagi pedagang pasar, kata Eko, kenaikan harga itu memberatkan. Sebab butuh banyak modal sedangkan masyarakat yang membeli sedang sulit.

"Pembeli tetap ada tapi harga kalau terus naik pedagang juga butuh modal tambah. Padahal masyarakat sedang begini," lanjut Eko.

Kasi Pengembangan usaha peternakan dan kesehatan masyarakat veteriner Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Pemkab Klaten, Triyanto mengatakan harga daging sapi Rp 110.000 sampai Rp 120.000 per kilogram sebagai hal wajar.

"Kalau harganya Rp 110.000 sampai Rp 120.000 per kilogram daging lokal Klaten itu wajar karena mutu daging bagus. Kalau dari luar biasanya cuma Rp 80.000 sampai Rp 90.000," jelas Triyanto pada detikcom lewat ponselnya.

Dengan harga sebesar itu, terang Triyanto, harga daging di Klaten tidak terpengaruh kondisi di luar. Pasokan juga masih stabil.

"Jadi Klaten tidak terpengaruh daerah lain. Itu sudah harga wajar," ungkap Triyanto.

Langsung klik halaman berikutnya, pedagang daging sapi di Brebes respons soal mogok berjualan.

Sementara itu, isu mogok pedagang daging sapi di berbagai kota tidak mempengaruhi para pedagang daging sapi di Brebes, Jawa Tengah. Pasalnya, harga jual daging masih stabil sehingga mereka tetap berjualan.

Maryono, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkumdag) Brebes mengegaskan tidak ada kenaikan harga daging sapi di pasaran.

Pantauan harian harga harga bahan pokok dari tiga pasar, masing masing pasar Bumiayu, Ketanggungan dan Brebes menyebut, sampai hari ini harga daging sapi belum berubah yaitu Rp.120 ribu per kilo. Tidak adanya kenaikkan harga ini, tambah Maryono, disebabkan karena stok kebutuhan daging di Brebes relatif aman.

"Khusus harga daging di Brebes relatif aman, relatif stabil. Tidak ada kenaikan harga yang membuat warga resah. Berdasarkan pantauan harga antara minggu pertama dan kedua bulan Januari, harga daging sapi masih Rp.120 ribu per kilo," ungkap Maryono di kantornya Rabu (20/1/2021) siang.

Kenaikan harga, kata Maryono, justru pada daging kambing. Daging kambing yang sebelumnya Ro.110 ribu naik dan menyamai harga daging sapi, yakni Rp.120 ribu. Kenaikkan ini terjadi sejak sepekan lalu.

"Justru yang naik adalah harga daging kambing. Yang semula Rp.119 ribu kini menjadj Rp.120 ribu oer kilo," terang dia.

Sementara, pantauan detikcom di Pasar Induk Brebes pada Rabu siang, lapak lapak daging masih tetap buka. Ada delapan lapak daging sapi di pasar ini dan semuanya masih berjualan.

Ida (35) pedagang daging di Pasar Induk mengatakan, sejauh tidak mengetahui soal kenaikan harga. Menurut Ida, harga sekarang masih tetap yakni Rp.120 ribu.

"Belum dengar soal harga naik. Masih Rp.120 ribu per kilo," ucapnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Koimah (53). Sampai hari ini harga jual belum ada perubahan sama sekali. Dia berharap, harga tidak dinaikkan karena akan mengurangi jumlah pembeli.

"Belum naik sama sekali. Tapi kalau bisa jangan naik karena pembeli akan berkurang. Ini saja harga Ro.120 ribu paling banter menjual 15 kg per hari. Kalau naik pasti pembeli berkurang," keluhnya.


Hide Ads