Pedagang daging sapi di Pasar Bukit Pamulang 2 dan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, masih mogok jualan sejak Rabu (20/1). Padahal harusnya seluruh pedagang sudah berjualan per hari ini berdasarkan surat imbauan dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) yang minta mereka untuk berhenti mogok jualan.
Ketua Harian APDI, Asnawi mengatakan hari ini memang belum semua pedagang daging sapi berjualan. Dia memastikan bahwa seluruhnya baru berjualan mulai Sabtu (23/1) besok.
"Besok pedagang sudah mulai berdagang sepenuhnya. Hari ini hanya di beberapa pasar saja," kata Asnawi kepada detikcom, Jumat (22/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asnawi menjelaskan hari ini baru sekitar 50% pedagang daging sapi yang sudah mulai berjualan. Namun, jika besok dia memastikan seluruh pedagang sudah akan berjualan.
"Jika dipersentase hanya berkisar 40-50% yang (berjualan), tersebar di beberapa tempat di Jabodetabek," ucapnya.
Sebelumnya, Asnawi telah meminta seluruh pedagang sapi untuk berhenti mogok jualan karena Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan perwakilan pedagang daging telah melakukan rapat koordinasi sejak Selasa-Rabu kemarin. Hasilnya, pemerintah menindaklanjuti permintaan pedagang daging dengan dua tindakan.
Yang pertama, Kemendag akan menstabilkan harga sapi potong di tingkat feedloter, RPH, dan harga daging di pasaran.
"Kedua, Kemendag akan memastikan kelancaran atau ketersediaan pasokan sapi potong dan daging untuk pedagang," kata Asnawi.
Pedagang daging sapi mogok jualan sejak 20 Januari lalu karena harga daging yang mahal. Pedagang bernama Suharja mengatakan harga daging sapi di pemotongan sudah tembus Rp 130 ribu per kg, sementara pedagang biasanya menjual ke konsumen Rp 120 ribu per kg.
"Harganya tinggi di pemotongannya, nggak sesuai sama penjualan. Dari sananya Rp 130 ribu, kalau kita biasanya di sini kan jual (daging sapi) Rp 120 ribu," ujarnya saat ditemui di Pasar Ciracas, Rabu (20/1/2021).
(aid/dna)