PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) akan menggunakan penggunaan Gajah Mada Electric Nose COVID-19 atau GeNose C19. Hal itu dilakukan untuk mendukung screening COVID-19 di transportasi kereta api.
"Kami menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh anak bangsa dalam rangka menghadirkan layanan deteksi COVID-19 yang cepat, murah, dan akurat," ujar VP Public Relations KAI, Joni Martinus dalam keterangan resmi yang dikutip detikcom, Minggu (24/1/2020).
Joni mengatakan akan membeli GeNose C19 yang nantinya akan digunakan di berbagai stasiun kereta api. Saat ini terkait penggunaan GeNose di stasiun, pihaknya sedang menunggu regulasi dari pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini KAI masih menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah terkait penggunaan GeNose C19 tersebut pada moda transportasi umum," ujar Joni.
GeNose C19 adalah alat pendeteksi virus COVID-19 yang dikembangkan para peneliti di Universitas Gajah Mada (UGM) dan sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pengambilan sampel dari GeNose C19 berupa embusan napas dan hasil tes dapat langsung diketahui hanya dalam waktu 3 menit.
.
Penggunaan GeNose ini juga merupakan dukungan KAI terhadap produk dalam negeri yang merupakan bagian dari kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang digalakan pemerintah pada masa Pandemi COVID-19.
"KAI mendukung penuh semua langkah dan kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 di masyarakat. Penggunaan GeNose C19 pada transportasi kereta api merupakan kebanggaan tersendiri bagi KAI, karena dapat menjadi salah satu yang pertama menerapkan inovasi tersebut," tutup Joni.
Berapa harga GeNose? Klik halaman selanjutnya: