Mau Pakai GeNose di Stasiun, KAI Tunggu Regulasi Pemerintah

Mau Pakai GeNose di Stasiun, KAI Tunggu Regulasi Pemerintah

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 25 Jan 2021 07:45 WIB
Menko Luhut dan Menhub Budi Karya cek penggunaan GeNose di Stasiun Senen
Foto: Dok. Kementerian Perhubungan
Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) akan menggunakan penggunaan Gajah Mada Electric Nose COVID-19 atau GeNose C19. Hal itu dilakukan untuk mendukung screening COVID-19 di transportasi kereta api.

"Kami menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh anak bangsa dalam rangka menghadirkan layanan deteksi COVID-19 yang cepat, murah, dan akurat," ujar VP Public Relations KAI, Joni Martinus dalam keterangan resmi yang dikutip detikcom, Minggu (24/1/2020).

Joni mengatakan akan membeli GeNose C19 yang nantinya akan digunakan di berbagai stasiun kereta api. Saat ini terkait penggunaan GeNose di stasiun, pihaknya sedang menunggu regulasi dari pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini KAI masih menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah terkait penggunaan GeNose C19 tersebut pada moda transportasi umum," ujar Joni.

GeNose C19 adalah alat pendeteksi virus COVID-19 yang dikembangkan para peneliti di Universitas Gajah Mada (UGM) dan sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pengambilan sampel dari GeNose C19 berupa embusan napas dan hasil tes dapat langsung diketahui hanya dalam waktu 3 menit.
.
Penggunaan GeNose ini juga merupakan dukungan KAI terhadap produk dalam negeri yang merupakan bagian dari kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang digalakan pemerintah pada masa Pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

"KAI mendukung penuh semua langkah dan kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 di masyarakat. Penggunaan GeNose C19 pada transportasi kereta api merupakan kebanggaan tersendiri bagi KAI, karena dapat menjadi salah satu yang pertama menerapkan inovasi tersebut," tutup Joni.

Berapa harga GeNose? Klik halaman selanjutnya:

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta harga GeNose per orangnya hanya dikenakan sekitar Rp 20 ribu. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan, harganya dinilai akan semakin murah.

"Alatnya hanya seharga Rp 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar Rp 20 ribu. Jika pemakaian lebih banyak tentunya costnya akan semakin turun," kata Luhut.

Secara terpisah, Joni Martinus mengatakan saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah atau Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait penggunaan GeNose di stasiunnya.

"Kami masih menunggu info lebih lanjut dari pemerintah atau Kemenhub terkait penggunaan GeNose. KAI mendukung penuh semua langkah dan kebijakan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di masyarakat.," ucapnya.

Terkait harga, dia mengaku akan mendukung dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah sekalipun harga GeNose diminta sekitar Rp 20 ribu.

"Prinsip KAI mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah," tuturnya.


Hide Ads