Laba McDonald's Corp diprediksi anjlok karena kebijakan lockdown jilid dua di beberapa negara Eropa. Kebijakan tersebut membuat bisnis raksasa resto cepat saji yang beken disebut McD itu merugi.
Melansir Reuters, Kamis (28/1/2021), beberapa negara Eropa mengumumkan kebijakan pembatasan ketat atau lockdown karena adanya gelombang kedua kasus Corona. Hal itu jelas berdampak besar pada industri restoran seperti McDonald's.
Manajemen McDonald's menilai kebijakan pembatasan atau lockdown ini berdampak pada permintaan di pasar luar negeri. Terutama bagi outlet yang tidak menyediakan layanan drive-thru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja penjualan perusahaan makanan cepat saji ini turun 7,4% pada kuartal IV-2020. Penurunan ini disebabkan karena kebijakan pembatasan yang diterapkan di Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol.
Secara keseluruhan, penjualan McDonald's turun 1,3% pada kuartal IV-2020. Angka ini masih lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang turun 1,46%. Pendapatan perusahaan turun 2,1% menjadi US$ 5,31 miliar atau meleset dari perkiraan yang mencapai US$ 5,37 miliar.