Eiger sedang banyak diperbincangkan. Bukan karena peluncuran produk baru, apalagi ada promo. Tetapi karena 'surat cinta' alias surat keberatan yang dikirim ke YouTuber Dian Widiyanarko karena telah me-review produknya.
Pakar Marketing, Yuswohady menilai Eiger telah melakukan kecerobohan (blunder) karena kurang matang merespons konsumen. Di era teknologi seperti ini, brand harusnya tidak menentang konsumen karena mereka punya kemampuan besar untuk memberikan pendapat lewat sosial media.
"Enggak (strategi marketing), itu sangat berisiko karena ini di Eiger bikin jelek. Jadi ini blunder, kekeliruan dari Eiger. Saya kira kalau dia bereksperimen sebagai strategi untuk meningkatkan awareness itu sangat berisiko, sangat berbahaya, jadi saya kira Eiger nggak akan berani untuk bereksperimen itu," kata Yuswohady, Jumat (29/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalaupun keberatan dengan sikap konsumen, para brand termasuk Eiger harus membangun pendekatan secara persuasif. Bisa dijelaskan dengan cara diajak bertemu atau melalui sambungan telepon, tidak disarankan untuk memberi penjelasan secara tertulis karena berpeluang kasus itu diviralkan.
Baca juga: Sempat Viral, Begini Kisah Eiger Vs YouTuber |
"Barangkali email itu sudah sopan, tapi kan konsumen itu ada yang nakal, ada yang bagus, macam-macam. Kecenderungannya orang itu kan sekarang cari sensasi, si reviewer itu ketika dia dapat email kayak gitu dan berpotensi untuk bisa mempopulerkan dia ya blow up aja dan dia nggak rugi apa-apa karena banyak yang berpihak ke reviewer dengan adanya masalah ini," tuturnya.
Jika sudah terlanjur blunder seperti Eiger, sebuah brand disarankan harus langsung meminta maaf dan tidak menanggapinya dengan meneruskan perselisihan. Hal itu harus dilakukan agar permasalahan tidak berlarut.
"Jangan terus nekat nerusin permusuhan, lebih baik minta maaf atau mengklarifikasi. Tapi jangan mengklarifikasinya menentang, lebih baik itu minta maaf sambil menjelaskan," imbuhnya.
Mau tahu bagaimana awal mula Eiger mengirim 'surat cinta'? Klik halaman selanjutnya.