Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra buka suara terkait pesawat dengan nomor penerbangan GA 232 tujuan Cengkareng-Semarang mendarat darurat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.
Irfan mengatakan penyebab pesawat Garuda Indonesia mendarat di Bandara Adi Soemarmo akibat cuaca.
"Cuaca di Semarang," kata Irfan saat dihubungi detikcom, Sabtu (30/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan menyebut, pendaratan pesawat Garuda Indonesia di Boyolali pun merupakan hal yang wajar. Menurut dia, pendaratan yang biasa disebut divert ini pun sudah sesuai dengan standar prosedur di dunia penerbangan.
Pendaratan seperti ini pun, kata Irfan sudah sering dilakukan di Indonesia khususnya pada saat hujan deras yang mempengaruhi jarak pandang pilot.
"Standar prosedur di dunia penerbangan, bila karena sesuatu hal, tidak bisa mendarat di bandara tujuan mesti divert ke bandara lainnya," ungkap dia.
Sebelumnya, dua pesawat tujuan Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, harus mengalihkan pendaratannya ke Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Pendaratan darurat ini dilakukan karena cuaca buruk di Bandara Ahmad Yani.
"Hari ini Bandara Adi Soemarmo menerima dua pengalihan penerbangan dari Bandara Ahmad Yani, Semarang," kata General Manager (GM) Bandara Adi Soemarmo Yani Ajat Hermawan dikutip dari Antara, Sabtu (30/1/2021).
(hek/ara)