Bakal Hadir di RI, Ini 3 Keunggulan Bayar Tol Tanpa Setop

Bakal Hadir di RI, Ini 3 Keunggulan Bayar Tol Tanpa Setop

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 01 Feb 2021 21:45 WIB
Mulai besok seluruh Gerbang tol hanya melayani non-tunai. Yuk segera gunakan kartu elektronik (e-Toll).
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Impian Indonesia bayar tol tanpa setop seperti negara-negara maju di Eropa, bisa terwujud. Pasalnya, pemerintah telah menetapkan perusahaan asal Hungaria Roatex Ltd sebagai pemenang tender untuk menggarap proyek sistem transaksi tol multi lane free flow (MLFF).

Berikut 3 keunggulan sistem bayar tol tanpa setop:

1. Bikin Tarif Lebih Dinamis

Chief Representative Roatex Musfidin Dahlan mengatakan, bagi pemerintah akan bisa mendapatkan data lalu lintas (traffic), mudah melakukan manajemen lalu lintas dan bisa mengubah sistem tarif secara dinamis jika pemerintah menginginkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya tarif dinamis itu untuk jalan tol, Anda menggunakan jalan tol dari Pancoran sampai Semanggi sekarang kan kita bayar sama aja, jauh dekat sama, itu kan merugikan kepada konsumen, dia bayar untuk jalan yang tadi tidak pakai. Dengan dinamic price itu bisa dilakukan dengan sistem ini pemerintah dengan kebijakannya," paparnya kepada detikcom, Minggu (31/1/2021).

2. Masuk Tol Tak Perlu Antre Lagi

Untuk konsumen, kata dia, keuntungan yang diperoleh ialah tak perlu antre saat masuk tol. Artinya, lebih efisien dari sisi waktu hingga energi.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan, dengan sistem tersebut waktu tunggu di gerbang tol menjadi 0 karena kendaraan langsung jalan tanpa mengurangi kecepatan.

3. Hemat Waktu

Sistem bayar tol tanpa setop otomatis bisa lebih menghemat waktu. Selama ini, data kajian menunjukkan butuh waktu 4 sampai 5 detik untuk transaksi tab kartu. Hal itu tentu jauh lebih boros ketimbang tanpa setop.

"Sekarang ini dalam studi kita butuh 4-5 detik untuk tab. Kalau 100 mobil sudah 500 detik," katanya.

"Itu bisa kita hitung kerugian dari segi waktu, berapa kerugian dari segi energi berapa kerugian emisi gas karbon. Jadi ramah lingkungan dengan teknologi ini," sambungnya.

(hns/hns)

Hide Ads