Pemerintah masih menyiapkan anggaran dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun ini sebesar Rp 533,1 triliun. Namun angka itu tengah direvisi dan kemungkinan akan bertambah besar lagi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dirinya bersama dengan Menko Perekonomian dan beberapa menteri lainnya sudah mendiskusikan kemungkinan kenaikan anggaran PEN 2021. Jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi Rp 619 triliun.
"Jika kita lihat paket pemulihan ekonomi saat ini mencapai jumlah 533 triliun, angka ini masih sangat awal. Nyatanya tadi malam kami baru saja berdiskusi dengan Menko dan menteri lain bahwa angka ini akan naik menjadi Rp 619 triliun," ucapnya dalam acara Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani menerangkan pengeluaran pemerintah masih akan tetap fokus pada pemulihan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19. Beberapa sektor yang menjadi fokus di antaranya kesehatan, perlindungan sosial, beberapa program prioritas, serta dukungan kepada pelaku UMKM dan dunia usaha dan keuangan.
Dalam program pemulihan ekonomi nasional 2021 dengan anggaran yang masih Rp 533,1 triliun terbagi menjadi untuk sektor kesehatan sebesar Rp 104,7 triliun, perlindungan sosial Rp 150,96 triliun, program prioritas Rp 141,36 triliun, dan dukungan kepada pelaku UMKM dan dunia usaha dan keuangan sebesar Rp 150,06 triliun.
Sebelumnya juga diberitakan Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran mendesak untuk pandemi COVID-19 di tahun 2021. Anggaran mendesak ini di luar dari alokasi anggaran pemulihan ekonomi nasional di tahun ini. Total anggaran mendesak ini mencapai Rp 76,7 triliun.
"Ini tambahan kebutuhan mendesak yang sudah diputuskan presiden," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat kerja (raker) bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tentang realisasi APBN tahun 2020 termasuk realisasi PEN, dan pelaksanaan APBN tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (27/1/2021).
(das/hns)