Pengusaha Request Vaksin Mandiri, Bakal Dapat Merek Apa?

Pengusaha Request Vaksin Mandiri, Bakal Dapat Merek Apa?

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 04 Feb 2021 19:45 WIB
Petugas medis memberikan vaksin Sinovac kepada Tenaga Kesehatan Puskesamas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (14/1). Pada hari pertama pemberian vaksin Sinovac, terdapat 11 orang tenaga kesehatan yang disuntik vaksin di Puskesma Kecamatan Cilincing.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pengusaha diwakili Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang mengajukan vaksinasi mandiri mengaku tak pilih-pilih merek vaksin COVID-19. Merek apa saja mereka terima, tergantung kesiapan vaksinnya saja dari pemerintah.

"Tidak ada (tidak ada request merek vaksin)," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani kepada detikcom, Kamis (4/2/2021).

Namun, menurut Rosan dari pemerintah sendiri sudah membedakan antara vaksin gratis dan vaksin gotong-royong (vaksinasi mandiri).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi memang sudah jelas arahan dari pemerintah bahwa vaksinasi yang dipergunakan dalam vaksinasi gratis itu beda dengan vaksinasi gotong-royong," ungkapnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/9860/2020 yang diteken Menkes Terawan Agus Putranto 3 Desember lalu, ada 6 merek vaksin COVID-19 yang dapat digunakan di Indonesia. Keenam vaksin itu adalah yang diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech. Namun, belum ada pengumuman resmi dari pemerintah merek yang mana saja yang gratis untuk masyarakat.

ADVERTISEMENT

Hal serupa disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang. "Saya rasa begini masalah merek biarlah pemerintah yang menentukan, yang jelas harus sesuai dengan standar WHO dan BPOM kita, tidak ada masalah," katanya.

Ia pun meyakini para pengusaha tak buru-buru harus dapat disuntik vaksin duluan. Semua tergantung dari kesiapan dan ketersediaan vaksin itu dulu.

"Itu semua tergantung pada ketersediaan vaksin, jadi pemerintah yang tau ketersediaan vaksin tersebut makanya semua kembali pada kesiapan daripada pemerintah juga," imbuhnya.

Ia hanya berharap agar pemerintah dapat segera mengeluarkan petunjuk teknis terkait vaksinasi mandiri nanti.

"Juknis-nya harus segera disiapkan di lapangan termasuk pemilihan rumah sakit rujukannya tentukan harus standar dengan pemerintah. Kalau kami sih sebenarnya harapannya lebih cepat lebih baik tapi kan semua tergantung pada kesiapan vaksinnya," tuturnya.

(eds/eds)

Hide Ads