World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia sedang mencari pemimpin baru. Salah satu nama yang mencuat adalah Ngozi Okonjo-Iweala, perempuan asal Nigeria.
Mengutip Antara, Ngozi Okonjo-Iweala siap menjadi perempuan Afrika pertama dan sekaligus perempuan pertama yang memimpin WTO. Nama Ngozi Okonjo-Iweala mencuat setelah saingannya dari Korea Selatan mundur pada Jumat (5/2/2021) dan Pemerintah Amerika Serikat (AS) kini mendukungnya.
Pemerintah Presiden Joe Biden menyatakan dukungan kuatnya untuk Okonjo-Iweala dalam sebuah pernyataan Jumat malam (5/2/2021), memuji pengalamannya di Bank Dunia dan memimpin kementerian keuangan Nigeria, dan berjanji untuk bekerja dengannya dalam reformasi yang diperlukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Ngozi Okonjo-Iweala pernah menjabat Menteri Keuangan Nigeria periode Juli 2011-Mei 2015. Dia juga pernah bekerja di Bank Dunia, termasuk pernah menjabat salah satu Direktur Pelaksana (Oktober 2007-Juli 2011). Dia juga sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Nigeria pada tahun 2006.
Ngozi Okonjo-Iweala mengatakan dia menantikan akhir pertarungan dan bergerak maju dengan reformasi yang dibutuhkan.
"Ada pekerjaan penting yang harus dilakukan bersama," kata Mantan Eksekutif Bank Dunia itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Antara, Sabtu (6/2/2021).
Sementara itu, Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan siap untuk bekerja dengan Okonjo-Iweala, mencatat bahwa dia "sangat dihormati karena kepemimpinannya yang efektif dan pengalaman yang terbukti mengelola organisasi internasional besar dengan keanggotaan yang beragam.
"Pemerintahan Biden berharap dapat bekerja dengan Direktur Jenderal WTO yang baru untuk menemukan jalan ke depan guna mencapai reformasi substantif dan prosedural WTO yang diperlukan," kata kantor Perwakilan Dagang AS dalam sebuah pernyataan.
Badan pengawas yang berbasis di Jenewa itu tidak memiliki direktur jenderal sejak Roberto Azevedo dari Brazil mundur setahun lebih awal pada Agustus dan penggantinya harus menghadapi resesi yang disebabkan COVID, ketegangan AS-China, dan meningkatnya proteksionisme.
Menteri perdagangan Korea Selatan Yoo Myung-hee, yang dipilih dari delapan kandidat, pada Jumat (5/2/2021) mencabut namanya setelah berbulan-bulan tekanan diplomatik untuk mundur. Dia mengatakan keputusannya diambil setelah berkonsultasi dengan sekutu termasuk Amerika Serikat.
"Untuk mempromosikan fungsi WTO dan mempertimbangkan berbagai faktor, saya telah memutuskan untuk menarik pencalonan saya," kata Yoo dalam sebuah pernyataan.