GeNose test mulai hari ini diterapkan di Terminal Bus Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Secara bertahap deteksi COVID-19 yang sampelnya melalui embusan napas itu akan terus disediakan di simpul-simpul transportasi di Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan GeNose test itu diberikan kepada penumpang bus secara gratis. Dengan begini diharapkan semakin banyak masyarakat yang menyadari apakah dia positif COVID-19 atau tidak.
"Untuk yang ada di penyeberangan maupun yang di terminal, ini kita tidak berbayar sama sekali. Jadi kepada masyarakat kita tidak ada biaya sama sekali. Semuanya ditanggung oleh pihak pemerintah atau pihak Kemenhub," kata Budi Setiyadi dalam rekaman yang diterima, Minggu (7/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan tes COVID-19 tersebut bakal dilakukan secara acak. Pihaknya akan mengimbau sekaligus mengajak penumpang bus agar mau melakukan GeNose test.
"Kita sifatnya random sampling. Memang sifatnya kami mengimbau dan mengajak masyarakat yang mau melakukan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi bus dan penyeberangan, itu akan kami ajak untuk melakukan screening dengan GeNose," tuturnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati. Dia menegaskan bahwa GeNose test di terminal bus hanyalah imbauan, bukan diwajibkan seperti di stasiun kereta api jarak jauh.
"Untuk perjalanan darat menggunakan bus, ini merupakan sebuah imbauan, jadi tidak mandatori ya dan ini imbauan. Oleh karena itu sifatnya lebih random testing," sahut Adita.
Untuk diketahui, GeNose test ini dikembangkan para peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
GeNose test diklaim memiliki hasil uji coba tes COVID-19 yang menunjukkan sensitivitas 92%. Meski begitu, calon penumpang yang hasilnya positif disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui PCR test.
(aid/dna)