Jerman memiliki peraturan bagi warganya yang memiliki anjing untuk membayar pajak anjing. Pembayarannya berkisar dari 24 hingga 100 euro per tahun setara Rp 404 ribu - Rp 1,6 juta tergantung pada jenis anjing dan lokasinya.
Dikutip dari Randrlife, Senin (8/2/2021) Kantor Statistik Federal di Wiesbaden mengumumkan, Jerman mendapatkan pemasukan dari pajak anjing sebesar 331 juta euro setara Rp 5,5 triliun per Januari hingga September 2020.
Angka itu disebut naik 2,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Pajak anjing berkontribusi pada anggaran kota dan kotamadya di seluruh Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pajak anjing untuk 2019, 3% lebih tinggi dari 2018 dan bahkan 50% lebih tinggi dari sepuluh tahun sebelumnya. Pada tahun 2009, pajak dikenakan pada anjing menyumbang 248 juta euro untuk anggaran umum.
Jumlah pajak anjing ditentukan oleh setiap kota di Jerman. Di banyak tempat, jumlah yang harus dibayar pemilik anjing tergantung pada jumlah atau jenis anjing.
Menurut ahli statistik, pendapatan pajak yang lebih tinggi tidak selalu berarti jumlah anjing di negara itu meningkat. Namun, ada hal ini yang menjadi beberapa indikasi pendorong pajak anjing.
Laporan dari German Society for the Protection of Animals Pet di tahun 2020 selama pandemi banyak perdagangan ilegal anakan anjing yang sebagian besar didatangkan dari negara-negara Eropa Timur.
Mengutip dari Coya, pajak anjing secara resmi ada di Jerman sejak awal abad ke-19. Tujuan pajak anjing tidak hanya untuk mendukung kota, tetapi juga untuk mengekang kepemilikan anjing.
Menurut undang-undang, memiliki hewan adalah kemewahan dan harus membayar pajak. Oleh karena itu, pajak anjing di kota-kota besar seperti Hamburg atau Berlin lebih mahal karena psikologis untuk membeli seekor anjing seharusnya tinggi.
Baca juga: Cara Lapor SPT Tahunan Pajak Pakai e-Filing |
Saksikan video 'Tim Medis Militer Jerman Tiba di Portugal, Bawa Misi Atasi Corona':