Maskapai penerbangan asal Korea Selatan, Korean Air Lines akan segera mengakuisisi saingannya di dunia penerbangan Korea Selatan, Asiana Airlines. Korean Air sudah memperoleh persetujuan luar negeri pertamanya untuk mengakuisisi saingannya tersebut.
Dilansir dari Yonhap News Agency, Rabu (10/2/2021), Korean Air sudah menerima persetujuan pertama dari Turki pekan lalu setelah menyerahkan dokumen bulan lalu kepada otoritas antimonopoli ke delapan negara di Uni Eropa untuk melanjutkan kesepakatan untuk mengakuisisi Asiana.
Kedelapan negara tersebut adalah Korea Selatan, Amerika Serikat, China, Jepang, Turki, Vietnam, Taiwan dan Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap tidak ada kesulitan besar dalam menerima persetujuan dari delapan negara yang tersisa untuk merger kedua maskapai, mengingat kesepakatan merger yang lebih besar berjalan mulus di masa lalu," kata Juru Bicara Korean Air.
Baca juga: Thai Airways Tumbang Diterjang Corona |
Korean Air dan Asiana menyumbang 40% slot gabungan penumpang dan kargo di Bandara Internasional Incheon yang menjadi gerbang utama Korea Selatan. Namun kapasitas itu belum masuk ke dalam ranah dugaan monopoli.
Korean Air pun sedang berencana menjual saham baru senilai US $ 3 miliar atau sekitar Rp 42 triliun (kurs Rp 14.000) untuk membiayai akuisisi Asiana yang sarat utang.
Maskapai penerbangan nasional tersebut baru-baru ini selesai melakukan uji tuntas di Asiana sejak Desember untuk melihat struktur biaya, kontrak, dan rincian lainnya. Dijadwalkan kedua belah pihak akan menghasilkan rencana integrasi pasca-merger pada 17 Maret.
Korean Air juga telah menangguhkan sebagian besar penerbangan mereka di rute internasional sejak Maret karena negara-negara memperkuat pembatasan masuk mereka untuk membendung penyebaran pandemi.