.webp)
SpaceX baru saja mendapat kontrak besar dari NASA untuk meluncurkan dua bagian stasiun luar angkasa Bulan di masa depan bernama Gateway. NASA memberikan lebih dari US$ 330 juta atau Rp 4,6 triliun (kurs Rp 14.008) untuk misi tersebut.
Melansir CNN, Kamis (11/2/2021), Gateway adalah sebuah stasiun luar angkasa yang rencananya akan dipasang NASA di orbit sekitar bulan sebagai bagian dari program badan antariksa Artemis.
Sementara program Artemis adalah rencana pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menghadirkan keberadaan manusia secara permanen di luar angkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk itu akan meluncurkan elemen dasar Gateway, termasuk modul silinder yang akan berfungsi sebagai tempat tinggal astronot, serta unit besar berbentuk kotak yang akan memberikan layanan tenaga dan komunikasi ke stasiun luar angkasa.
Kesepakatan itu memperjelas bahwa rencana NASA untuk membangun pemukiman manusia di bulan akan sangat bergantung pada roket SpaceX.
Program Artemis NASA berupaya mengembalikan astronot pria dan wanita ke permukaan bulan pada tahun 2024. Itu sekaligus menandai pertama kalinya manusia menginjakkan kaki di bulan sejak program Apollo NASA berakhir hampir lima dekade lalu.
Stasiun luar angkasa Gateway merupakan bagian penting dari visi NASA untuk misi itu serta misi masa depan yang tak terhitung jumlahnya. Sebab, badan tersebut berupaya membangun habitat bulan permanen.
Gateway, yang ukurannya kira-kira 1/6 dari Stasiun Luar Angkasa Internasional akan menyediakan pusat komando, tempat kerja, dan tempat tidur bagi para astronot.
Baca juga: Elon Musk Harus Waspadai Ancaman Jeff Bezos |
Lihat juga Video: Detik-detik Roket SpaceX Elon Musk Meledak Saat Uji Coba
