PT Suri Nusantara Jaya meraih sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI). Adapun sertifikat ini diraih untuk dua lini bisnis perusahaan tersebut, yaitu Toko Daging Nusantara serta Cold Storage dan Logistik PT Suri Nusantara Jaya.
Founder PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi mengungkap bahwa perusahaannya merupakan yang toko daging pertama yang mengantongi sertifikat halal ini.
"Kita sudah pernah dapat sertifikat halal sebelumnya, cuman karena kita masih kecil waktu itu jadi diminta untuk diulang secara keseluruhan. Kalau yang lalu sertifikasi kita hanya mencakup produk-produk tertentu saja, karena toko kita masih kecil. Karena sekarang ada begitu banyak produk-produk juga dari mitra UMKM dan Ibu Rumah Tangga, dengan ini kita dapat sertifikat lagi untuk toko yang besar ini," jelas Diana kepada detikcom saat ditemui di PT Suri Nusantara Jaya Kranggan, Bekasi pada Selasa (16/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun sertifikasi terbaru yang diraih oleh PT Suri Nusantara Jaya merupakan sertifikat halal dengan predikat A (sangat baik/excellent) yang berlaku hingga 2022 mendatang.
Diana menjelaskan, jaminan sertifikat halal merupakan sesuatu yang senantiasa diharapkan di negeri ini. Untuk itu, pihaknya senantiasa memprioritaskan hal tersebut untuk meningkatkan nilai kepercayaan pelanggan. Juga memberi jaminan akan apa yang dijualnya kepada pelanggan.
Sebagai informasi PT Suri Nusantara Jaya merupakan perusahaan importir dan distributor terbesar di Indonesia yang menjual daging serta berbagai produk olahan pangan berkualitas. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan perusahaan BUMN untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan menekan harga kebutuhan pokok, dengan mengadakan operasi pasar secara berkala.
Adapun PT Suri Nusantara Jaya pun menyediakan one stop service solution bagi mitra maupun konsumennya untuk menjamin stok daging di Indonesia baik dari segi distribusi, logistik, retail, penyimpanan, dan jasa boga. Outletnya tersebar di berbagai wilayah seperti Bekasi, Jakarta, dan Depok.
Diana mengungkap, perusahaannya berbeda dari toko daging lain dengan mengunggulkan sejumlah faktor dalam produk yang ditawarkannya.
"Kita menitikberatkan murah, higienis, dan berkualitas," pungkasnya.
![]() |
Diana menjelaskan, meski produk yang dikelola perusahaannya dikenal luas pada daging impor, pihaknya tak hanya menyediakan daging lokal tapi juga mencakup penjualan daging lokal.
"Karena kan peternakan di Indonesia masih sangat minim, tidak bisa menutupi kebutuhan seluruh masyarakat dan kalau memang ada produk-produk tertentu juga dari lokal yang harus kita jual, seperti ayam. Kita kan khususnya di daging, daging ini terdiri dari ayam, sapi, kambing, juga kerbau. Tinggal tergantung dari jumlah yang kita inginkan, ketika jumlah yang dibutuhkan tidak tersedia di lokal kita cari lewat impor," terangnya.
Ia menyebutkan daging impor yang dijualnya berasal dari beberapa negara di antaranya Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Sementara untuk pasokan daging lokal didapatkan dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan untuk daging ayam didapatkan dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Produk daging yang dijualnya ditawarkan dalam berbagai bentuk dengan harga murah, seperti dalam bentuk daging potong, daging slice, daging giling, dan lainnya.
Tak hanya itu, lanjut Diana, perusahaannya pun menjual berbagai produk olahan pangan baik stok impor maupun stok dari mitra UMKM di sekitar Jabodetabek. Serta menawarkan berbagai produk sayur dan buah organik dari petani lokal di sekitar Jawa Barat.
Sementara itu, sebagai salah satu perusahaan yang mendukung ketahanan pangan nasional, Diana menyampaikan bahwa pihaknya juga akan melakukan strategi untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan stok pangan terutama daging menjelang bulan Ramadan yang semakin dekat.
"Pastinya kita akan menjaga stok juga. Agar satu, jumlahnya mencukupi serta yang kedua juga harga jangan sampai tinggi. Kita antisipasi ini," tegas Diana.
Ketua KADIN DKI Jakarta periode 2019-2024 ini pun mengungkap berbagai strategi yang dilakukannya untuk bertahan di tengah pandemi. Salah satunya dengan menyiapkan produk siap saji dan menjual berbagai produk olahan yang dimiliki melalui e-commerce.
"Kita lebih kepada menyediakan produk yang siap saji, jadi banyak orang di situasi seperti ini maunya praktis juga kan jadi beberapa produk kita kembangkan. Ada produk-produk siap saji yang kita sediakan," ujarnya.
(ega/hns)