Aparel olahraga asal Jerman Adidas, berencana untuk menjual atau memisahkan merek Reebok dari entitas mereka. Hal itu dilakukan karena kinerja buruk Reebok bagi perusahaan.
Dilansir dari Reuters, Rabu (17/2/2021), 15 tahun setelah membeli label kebugaran AS itu tak banyak keuntungan didapatkan Adidas. Padahal saat itu Reebok dibeli untuk membantu Adidas bersaing dengan saingan berat Nike Inc.
Adidas mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah memutuskan untuk memulai proses formal yang bertujuan untuk mendivestasi Reebok sebagai bagian dari strategi lima tahun yang rencananya akan mulai berjalan pada 10 Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan melaporkan Reebok sebagai operasi yang dihentikan mulai kuartal pertama 2021. Sumber perbankan mengatakan bisnis Rebook bisa bernilai sekitar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,8 triliun (dalam kurs Rp 14.000).
"Reebok dan Adidas akan dapat secara signifikan lebih menyadari potensi pertumbuhan mereka secara independen satu sama lain," kata Kepala Eksekutif Adidas, Kasper Rorsted.
Adidas membeli Reebok yang berbasis di Boston, AS seharga US$ 3,8 miliar atau sekitar Rp 53,2 triliun pada tahun 2006, tetapi kinerjanya yang lamban menyebabkan berulang kali mendapat peringatan dari investor untuk melepas merek tersebut.
Sementara itu, Adidas berhasil menggerogoti dominasi Nike di Amerika Serikat justru dengan merek intinya. Hal ini dibantu oleh kemitraan dengan selebriti seperti Kanye West, Beyonce, dan Pharrell Williams.
Setelah Rorsted mengambil alih sebagai CEO pada tahun 2016, dia meluncurkan rencana perubahan haluan untuk Reebok. Hal itu membantunya kembali ke profitabilitas, tetapi kinerjanya terus tertinggal dari merek inti Adidas dan kemudian dilanda pandemi COVID-19.
Penjualan bersih Reebok turun 7% pada kuartal ketiga tahun 2020 menjadi hanya US$ 488 juta, setelah turun sebanyak 44% pada kuartal sebelumnya. Pada 2019, Adidas mencatat nilai buku Reebok hampir setengahnya, dibandingkan dengan 2018.
Pilihan untuk Adidas termasuk memutar Reebok sebagai perusahaan publik yang berdiri sendiri, atau menjual merek ke ekuitas swasta, pengecer olahraga besar lainnya, atau pemain multi-merek seperti VF Corp.
Lihat juga Video: Koleksi Yeezy Terbaru Diprotes, Kanye West Dituding Menghina Islam