Perhatian! Morgan Stanley Ramal Harga Emas Bakal Jatuh di Tahun Ini

Perhatian! Morgan Stanley Ramal Harga Emas Bakal Jatuh di Tahun Ini

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 17 Feb 2021 12:31 WIB
Seorang pegawai menunjukkan kepingan emas di toko dan perhiasan di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (28/7/2020). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) pada 28 Juli 2020 menembus Rp1 juta/gram yang merupakan posisi tertinggi sepanjang masa emas Antam diperjualbelikan. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.
Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
Jakarta -

Kabar buruk datang dari komoditas logam mulia. Sebab, harga emas diprediksi bakal jatuh di kisaran US$ 1.800 per troy ounce (toz) pada akhir 2021. Morgan Stanley memproyeksikan harga emas diperdagangkan antara US$ 1.850 dan US$ 1.800 per toz.

Kepala Strategi Lintas Aset untuk Morgan Stanley, Andrew Sheets mengatakan meskipun inflasi diperkirakan akan naik pada tahun ini, itu tidak akan cukup untuk mendukung harga emas.

"Ekonom Morgan Stanley memperkirakan inflasi AS akan naik sedikit di atas 2% selama dua tahun ke depan. Jadi ini bukan jenis skenario pelarian untuk inflasi yang tampaknya paling cocok untuk emas," katanya melansir situs web Kitco, Rabu (17/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut mereka, inflasi yang rendah ditambah dengan prospek ekonomi yang membaik akan terus membebani harga emas.

"Momentum harganya buruk, artinya komoditas yang sering turun cenderung terus turun," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Harga emas diperkirakan bakal jatuh karena adanya harapan akan membaiknya pertumbuhan ekonomi. Itu mendorong imbal hasil obligasi menjadi lebih tinggi. Imbal hasil obligasi 10 tahun saat ini diperdagangkan pada 1,2%, level tertinggi dalam hampir satu tahun.

Analis mencatat bahwa kenaikan imbal hasil nominal juga mendorong imbal hasil riil lebih tinggi.

(toy/fdl)

Hide Ads