BRI Bantu Pasarkan Kuliner Cokelat Blitar ke Mancanegara

BRI Bantu Pasarkan Kuliner Cokelat Blitar ke Mancanegara

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Rabu, 17 Feb 2021 14:22 WIB
coklat di Blitar
Foto: Alfi Kholisdinuka
Jakarta -

Kampung Coklat merupakan salah satu destinasi wisata hits di Blitar yang kini menjelma menjadi produsen produk cokelat lokal dan tengah mengincar pasar ekspor. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pun turut membantu mengupayakan itu dengan terus memberikan permodalan usaha bagi para UMKM binaan Kampung Coklat.

Pemimpin Cabang BRI Blitar Yulizar Verda Febrianto mengatakan upaya itu sejalan dengan misi perseroan untuk selalu terlibat dalam keberlangsungan usaha segmen mikro. Sebab, kata dia, besarnya potensi UMKM di Kampung Coklat harus terus didorong sehingga dapat memberi dampak positif.

"Jadi selain bantuan KUR, salah satu yang kita gunakan untuk menasionalkan bahkan menginternasionalkan produk UMKM mereka adalah para pelaku usaha mikro ini kita edukasi untuk mendaftarkan produknya di Indonesia Mall. Indonesia Mall ini adalah websitenya BRI, yang isinya itu produk-produk UMKM," ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu saat Jelajah UMKM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yulizar, banyak UMKM setelah mendaftar pada situs tersebut turut mendorong orang datang ke Kampung Coklat dan membeli produknya. Bahkan, tidak hanya pengunjung lokal, wisatawan mancanegara juga sering kali langsung menuju Kampung Coklat untuk membeli produk UMKM itu.

"Jadi kemarin Kampung Coklat ini juga sudah kita ikutkan dalam pameran Indonesia Mall tersebut dan sekarang mereka sudah berdatangan pesanan-pesanan dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri, selain produk coklat juga produk kerajinan tangan tadi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi cara menginternasionalkannya dalam bentuk seperti itu, tidak seperti kita jualan ke sana, karena pemilik Kampung Coklat sendiri aslinya eksportir tapi dalam arti dia mengumpulkan coklat kakao, dari lingkungan, dikirim ke luar negeri, imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Kemitraan UMKM Kampung Coklat Yeye juga mengakui bahwa produk yang dijajakan hasil mitra UMKM nya banyak dibeli oleh pengunjung mancanegara pada saat sebelum pandemi. Hal ini pun turut memicu peningkatan omzet yang didapat.

"Jadi ndak cuma lokal, ada juga pembeli dari luar negeri, dari Thailand, Taiwan, Hong Kong juga ada, itu orang bule yang (habis wisata) dari Bali juga ada, banyak sering," jelasnya.

Bahkan, dia menyebut omzet yang bisa didapatkan dari olahan Coklat para UMKM ini cukup fantastis. Misalnya, sebelum pandemi COVID-19 menerpa Indonesia, dari hasil penjualannya ini bisa menyentuh ratusan juta dalam waktu singkat.

"Omzet kalau normal sebelum pandemi itu banyak sih. Itu bisa mencapai Rp 150 - Rp 180 juta untuk hasil penjualannya di Kampung Coklat ini. Itu per minggu ya," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Kampung Coklat menjadi satu dari 400 UMKM terpilih hasil seleksi ketat yang diikutsertakan dalam pameran BRI UMKM EXPO[RT] BRILIANPRENEUR 2020, sebuah expo yang diselenggarakan oleh BRI untuk memberdayakan dan mengembangkan UMKM di industri kreatif yang berorientasi ekspor.

Kampung Coklat saat ini juga memiliki tiga core business. Pertama, bisnis trading (jual beli) raw material cokelat. Kedua, memproduksi produk cokelat, mulai dari cokelat bubuk, coklat bar, dan candy dengan berbagai varian rasa.

Sementara core business ketiga dari Kampung Coklat adalah wisata edukasi berbasis cokelat yang dilengkapi dengan akomodasi, wahana permainan anak dan fasilitas penunjang lainnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus berita Jelajah UMKM di sini detik.com/tag/jelajahumkmbri




(mul/mpr)

Hide Ads