Vaksinasi dinilai menjadi salah satu cara untuk menyelematkan ekonomi yang anjlok karena terdampak pandemi virus Corona. Namun, untuk memulihkan ekonomi, vaksinasi bukan satu-satunya cara.
"Vaksinasi bukan jawaban satu-satunya dari pemulihan ekonomi. Pemerintah jangan pede hanya andalkan vaksinasi," kata peneliti ekonomi Indef Bhima Yudhistira kepada detikcom, Minggu (21/2/2021).
Dia menjelaskan pemerintah harus tetap menyiapkan dan menyalurkan dengan baik beberapa upaya perlindungan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pelaku usaha menurut Bhima saat ini harus pintar-pintar untuk beradaptasi dengan menerapkan digitalisasi. Di sisi lain, saat ini harga komoditas juga sedang naik maka dari itu pelaku usaha harus mampu memanfaatkan momentum tersebut.
"Ada peran perlindungan sosial, pelaku usaha juga harus manfaatkan kenaikan harga komoditas dan juga kecepatan pelaku usaha beradpatasi dengan digitalisasi," kata Bhima.
Di sisi lain, ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai penanganan pandemi menjadi hal utama dalam rangka memulihkan ekonomi. Sama seperti Bhima, Josua menilai bukan cuma vaksinasi yang jadi perhatian dan fokus utama.
Menurut Josua protokol kesehatan di tengah masyarakat juga tetap harus terjaga demi menghindari kenaikan kasus Corona.
"Protokol kesehatan juga tetap harus dilakukan di tengah masyarakat kan. 23 ini kan nggak seketika aja kan, dan matikan sepenuhnya," kata Josua kepada detikcom.
Tantangan utamanya, menurut Josua adalah pengadaan vaksin dan distribusinya di Indonesia.
"Challenge-nya sih ya lebih ke pengadaan dan distribusi nih. Proses masih jauh ke sana, distribusi juga kita kan kepulauan nih. Tapi ini ada juga pengembangan produksi lokal, ada Merah Putih dan vaksin pak Terawan tuh kemarin," kata Josua.
(hal/dna)