Dua dekade belakangan ini permainan kartu Jepang populer di kalangan sekolahan di dunia. Salah satunya kartu Pokemon yang telah laku dengan harga yang diketahui melonjak selama pandemi COVID-19.
Wakil Presiden Eksekutif rumah lelang Heritage Auctions, Joe Maddalena mengatakan kotak-kotak dari set Pokemon edisi pertama AS tahun 1999 telah terjual sekitar US$ 400 ribu setara Rp 5,6 miliar (kurs Rp 14.055) di pelelangan dalam beberapa bulan terakhir.
Satu kartu dalam kondisi bagus untuk karakter terbang api, Charizard dijual seharga US$ 300.000 pada Januari, padahal saat 2019 harganya Charizard hanya sekitar US$ 16.000, katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari Reuters, Rabu (24/2/2021) Maddalena mengungkap nilai kartu Pokemon melonjak sejak pandemi COVID-19 yang memaksa orang di rumah. Selama di rumah aja, remaja dari gen X hingga milenial kini mulai bermain Pokemon lagi.
"Ketika COVID-19 melanda, banyak Gen X dan Milenial mencari hal untuk dilakukan dan kami menemukan banyak dari para pria dan wanita ini mulai bermain Pokemon lagi karena mereka tumbuh besar dengannya," katanya.
Rumah lelang Heritage mengadakan acara lelang itu menjelang perayaan ulang tahun ke 25 pada 27 Februari. Heritage mengungkap acara itu merupakan acara lelang pertamanya yang didedikasikan untuk kartu Pokemon.
Lelang itu diadakan secara online dan dibuka 25 Februari - 25 Maret serta akan memiliki 200 lot Pokemon, termasuk The Holy Grail dan set pangkalan Wizards of the Coast 1999 yang tersegel.
Maddalena mengatakan acara lelang yang akan datang akan memiliki banyak kartu dengan harga lebih rendah daripada kartu dalam kondisi mint yang harganya ratusan ribu dolar.
Baca juga: Ada Cuan dari Jasa 'Tukang Dandan' Mainan |