3 Hal yang Harus Kamu Tahu soal Anjloknya Harga Emas

3 Hal yang Harus Kamu Tahu soal Anjloknya Harga Emas

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 24 Feb 2021 18:30 WIB
Harga emas ritel PT Aneka Tambang pada Jumat (24/5/2013) ini kembali mengalami kenaikan harga. Dibandingkan dengan harga Kamis (23/5/2013) kemarin, kenaikan terjadi sebesar Rp 3.000 per gram. File /detikFoto.
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Emas sepertinya tak semengkilap tahun lalu. Harga emas cenderung turun dan terus meninggalkan posisi tertinggi sepanjang masa.

Berikut 3 hal yang harus kamu tahu tentang penurunan harga emas.

1. Turun Rp 127.000 dari Posisi Rekor

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini harga emas Antam dijual di level Rp 938.000 per gram. Angka itu naik Rp 8.000 dari posisi harga kemarin di Rp 930.000 per gram.

Namun harga emas Antam pernah menyentuh level Rp 1.065.000 per gram. Angka itu merupakan rekor tertinggi harga emas sepanjang masa.

ADVERTISEMENT

Jika dibandingkan level rekor dengan posisi hari ini, harga emas Antam sudah turun 11,9% atau nilainya berkurang Rp 127.000 per gramnya.

2. Penyebab Penurunan Harga Emas

Direktur TFRX Garuda Berjangka, Ibrahim menilai tren negatif berkepanjangan ini lebih disebabkan karena faktor pendorong harga emas selama ini akan segera memudar. Faktor pendorong itu tidak lain dan tidak bukan adalah pandemi COVID-19.

Pandemi telah membuat ekonomi dunia terguncang. Banyak negara jatuh ke jurang resesi. Sangat wajar ketika ekonomi dunia dalam kepanikan, emas menjadi tujuan untuk mengamankan portofolio investasi.

Sementara menurut Ibrahim banyak negara sudah mulai melakukan vaksinasi. Mulai dari negara berkembang hingga negara besar seperti Inggris dan AS. Sehingga diperkirakan pemulihan ekonomi akan lebih cepat.

Lanjut ke halaman berikutnya

Tonton juga Video: Anjlok! Harga Emas Turun ke Bawah Rp 1 Juta

[Gambas:Video 20detik]



3. Ramalan Harga Emas

Jika dilihat dari tren harga emas dunia memang hari ini naik tipis 0,06% ke posisi US$ 1.807 per ons. Menurut Ibrahim tren positif jangka pendek ini akan mendorong harga emas ke level US$ 1.900 per ons.

Namun secara jangka menengah dan panjang harga emas akan kembali lagi ke zona merah. Bahkan menurut Ibrahim harga emas bisa menyentuh level US$ 1.600 per ons.

"Kenapa angka US$ 1.600 karena di 2020 saat emas dunia menyentuh US$ 2.080 1 bulan berikutnya menyentuh level US$ 1.745 terendahnya. Jadi angka US$ 1.600 akan sangat wajar," terangnya.


Hide Ads