Kinerja perdagangan Indonesia mengalami perbaikan di Januari 2021. Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam teleconference, Kamis (25/2/2021).
"Melihat dari pada tren yang terjadi Januari ini kita melihat ada beberapa angka yang menunjukkan perbaikan," katanya.
Dia menjelaskan, ekspor Indonesia pada Januari 2021 memang mengalami penurunan dibanding dengan Desember 2020 (mtm). Ekspor turun sebanyak 7,48% dari US$ 16,54 miliar pada Desember 2020 menjadi US$ 15,30 miliar di Januari 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga dengan impor. Impor Januari 2021 turun sebanyak 7,59% dibanding Desember 2020. Menurutnya, penurunan ini terjadi karena musim liburan di akhir dan awal tahun. Lutfi mengatakan, dari tahun ke tahun (yoy) mengalami perbaikan.
"Tapi secara yoy kita mendapat perbaikan terutama ekspor migas dan non migas," ujarnya.
Ekspor Januari 2021 naik sebanyak 12,24% dibanding Januari 2020. Padahal, Januari 2020 Indonesia belum dilanda pandemi COVID-19.
"Ekspor secara keseluruhan terjadi pertumbuhan yang sehat 12,24% antara Januari 2021 dibanding Januari 2020. Seperti bapak dan ibu ketahui Januari 2020 masih belum terjadi pandemi, belum terjadi PSBB, tapi angka ekspor sudah melampaui lebih dari 12%," terangnya.
Terkait penurunan impor, di akhir 2020 lalu ia sebelumnya mengaku khawatir. Sebab, penurunan impor ini menyebabkan kapasitas industri yang belum jalan. Namun, untuk Januari ini dia belum menggambarkan hal tersebut.
"Impor pada 2021 ini meskipun turun tapi turunnya non migas sebenarnya tipis turun kira-kira 4% dari US$ 12,28 miliar Januari 2020 di saat belum ada COVID menjadi US$ 11,79 miliar pada Januari 2021," katanya.
Sementara, impor non migas terjadi koreksi 9% secara mtm. "Kalau kita lihat mtm walaupun tidak menggambarkan secara akurat karena ini musim liburan terjadi koreksi 9%," ujarnya.
Simak video 'Airlangga Buka Perdagangan 2021, Optimistis IHSG Bisa Tembus 7.000':