Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc dikabarkan menghentikan beberapa produksi pabriknya di California selama sekitar dua minggu. Belum diketahui alasannya, sumber yang mengetahui permasalahan tersebut mengatakan bahwa perusahaan telah memberi tahu para pekerjanya.
Pegawai di produksi Model 3 diberi tahu bahwa jalur mereka akan tutup dari 22 Februari hingga 7 Maret. Para pekerja diberi tahu bahwa mereka akan dibayar untuk 22-23 Februari, dan tidak dibayar untuk 28 Februari, 1-3 Maret. Mereka disarankan untuk liburan sementara waktu.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (25/2/2021), akibat kabar ini saham Tesla turun 3,8% menjadi US$ 713,75 sebelum dimulainya perdagangan Kamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan dari pembuat mobil listrik yang berbasis di Palo Alto, California sendiri belum memberikan komentar. Padahal pabrik California ini masih menjadi bagian terpenting dari basis produksi kendaraan Tesla.
Kapasitas pabrik itu membuat sekitar 600.000 kendaraan setahun. Chief Executive Officer Elon Musk juga telah membuka pabrik di dekat Shanghai dan sedang membangun fasilitas di luar Berlin dan Texas.
Tesla sudah memangkas harga berbagai modelnya sebanyak 14 kali di pasar termasuk China, Jepang dan Prancis tahun ini.
"Ketika mempertimbangkan Tesla memiliki persediaan berlebih pada kuartal IV-2020 dan tidak pernah bisa menjual kapasitas produksinya. Kami melihat perusahaan saat ini membatasi permintaan, daripada produksi yang dibatasi," kata Pendiri GLJ Research LLC, Gordon Johnson.