Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu IV Februari 2021 diprediksi inflasi 0,05%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Februari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,34% dan secara tahunan 1,35%.
Erwin menyebutkan penyumbang utama inflasi Februari 2021 sampai dengan minggu keempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yaitu komoditas cabai rawit, cabai merah dan kangkung masing-masing sebesar 0,02% (mtm), bawang merah, bayam, daging sapi, besi beton dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm)," kata dia dikutip dari siaran pers, Jumat (26/2/2021).
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain emas perhiasan sebesar -0,03% (mtm), daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,02% (mtm), tomat, air kemasan dan angkutan antarkota masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Bank sentral juga mencatat Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ujar dia.