Penjelasan 'Netflixnya Indonesia' soal Merger dengan Malacca Straits

Penjelasan 'Netflixnya Indonesia' soal Merger dengan Malacca Straits

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 01 Mar 2021 11:40 WIB
Enam Perusahaan China Dikeluarkan Dari Bursa Saham di Australia Di Tahun 2018
Foto: ABC Australia
Jakarta -

PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) buka suara terkait rencana merger Vision+ dengan Malacca Straits Acquisition Co (MLAC). Untuk diketahui, Malacca Straits Acquisition adalah perusahaan cek kosong atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang tercatat di Bursa Nasdaq AS.

IPTV mengakui kebenaran kabar rencana merger tersebut. Akan tetapi, menurut Corporate Secretary IPTV Muharzi Hasril, informasi merger tersebut bocor bukan dari perusahaan sebagai sumber informasinya.

Perseroan pun enggan memberi penjelasan secara rinci kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait aksi merger itu, sebab masih ada proses filling yang harus dilakukan terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa substansi isi berita adalah benar adanya, tetapi penyampaian kepada media bukan dilakukan oleh Perseroan. Saat ini Perseroan belum dapat memenuhi permintaan penjelasan dari Bursa dikarenakan belum adanya proses filling yang dilakukan," tulis Muharzi dalam Keterbukaan Informasi BEI dikutip detikcom, Senin (1/3/2021).

Selain itu, perseroan tidak diperbolehkan mengungkap proses merger itu sebab masih menunggu restu dari Bursa AS.

ADVERTISEMENT

"Perseroan tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan segala hal berkaitan dengan proses tersebut mengingat adanya keterlibatan 2 (dua) otoritas bursa yaitu Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Nasdaq serta Securities Exchange Commission (SEC) sebagai otoritas yang berhak memberikan persetujuan untuk dilakukannya transaksi tersebut," tuturnya.

Selebihnya, Muharzi menyebut tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang bisa diungkap perseroan ke BEI terkait aksi merger tersebut.

"Tidak terdapat informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material sehingga dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," sambungnya.

Sebelumnya, dikutip dari Bloomberg, 'Netflixnya Indonesia' ini akan mengajak MNC Play sebagai penyedia layanan broadband dan TV box Indonesia yang juga merupakan bagian dari MNC Vision Networks untuk melakukan aksi merger dengan MLAC.

"MNC yang dikendalikan oleh taipan Indonesia Hary Tanoesoedibjo, siap untuk memasukkan ekuitasnya ke dalam transaksi. Hal itu akan menjadikan MNC sebagai pemegang saham mayoritas dari entitas gabungan tersebut," kata sumber dikutip dari Bloomberg, Kamis (25/2/2021).

SPAC Malacca Straits ini memang telah berdiskusi dengan sejumlah investor termasuk Tiga Investments perusahaan investasi milik Ray Zage saat mereka berupaya mengumpulkan US$ 50 juta atau lebih untuk ekuitas baru dan menjadikan nilai perusahaan yang digabungkan menjadi sebesar US$ 600 juta.

Proses ini diharapkan selesai paling cepat bulan depan. Namun, karena belum ada kesepakatan apapun ada potensi perubahan dan kegagalan. Pihak MNC, Malacca Starits dan Tiga Investment pun enggan memberikan komentar terkait hal ini.

(zlf/zlf)

Hide Ads