Dia memahami, menjadi karyawan mungkin relatif lebih nyaman karena penghasilannya pasti. Itu membuat mereka tetap betah berada di zona nyaman alias comfort zone.
"Tapi kan ada kalimat yang bilang gini 'there is no growth on comfort zone' 'tidak ada pertumbuhan di zona nyaman'. Tapi tidak ada kenyamanan di zona pertumbuhan. Pilih yang mana kalau pilihannya cuma dua?," tanyanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesan dari dia bahwa dirinya tidak menyarankan semua karyawan menjadi entrepreneur, kecuali jika hatinya terpanggil untuk menjadi pengusaha.
"Kalau ada di hatinya Tuhan taruh 'saya mau jadi enterpreneur' ayo bangun bisnis dari nol, belajar dari pengalaman banyak orang lain. Jangan coba-coba sendiri lah karena hidup ini kan singkat," tambah Coach Yohanes.
(toy/fdl)