Walt Disney Co akan menutup setidaknya 60 toko ritelnya di Amerika Utara tahun ini. Total itu mencakup 20% dari seluruh toko Disney di dunia.
Keputusan itu diambil, sebab perusahaan media dan hiburan ini mau fokus pada bisnis baru yakni e-commerce.
Walt Disney Co juga sedang mengevaluasi pengurangan toko di Eropa. Sedangkan, toko mereka di Jepang dan China dipastikan tidak akan terpengaruh aksi besar-besaran itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disney saat ini mengoperasikan sekitar 300 toko di seluruh dunia.
Baca juga: Dihantui Inflasi, Pasar Saham AS Lesu |
Sayangnya, perusahaan itu tidak membeberkan berapa banyak pekerja yang akan kehilangan pekerjaannya akibat aksi tutup toko tersebut.
Pandemi membuat konsumen dengan cepat beralih ke e-commerce, mengakibatkan banyak toko-toko ritel besar di dunia menutup toko mereka, seperti Walmart Inc dan Macy's Inc.
"Sementara perilaku konsumen telah bergeser ke arah belanja online, pandemi global telah mengubah harapan konsumen dari peritel," kata Presiden Produk Konsumen, Game, dan Penerbitan Disney Stephanie Young, dikutip dari Reuters, Kamis (4/3/2021).
Selama beberapa tahun terakhir, Disney telah memperluas ekspansi tokonya di dalam peritel besar lain seperti Target di AS, dan di toko Alshaya Group di Timur Tengah. Untuk toko-toko yang baru buka di kedua lokasi tersebut, dipastikan tetap beroperasi demikian juga dengan toko-toko mereka yang ada di dalam Disneyland.
Produk berlisensi Disney juga dipastikan tetap tersedia secara luas melalui pengecer pihak ketiga.
Selama setahun ke depan, Disney akan merombak aplikasi dan situs web mereka yakni shopDisney.
"Kami sekarang berencana untuk menciptakan pengalaman e-commerce yang lebih fleksibel, interconnected, yang memberi konsumen akses yang lebih mudah ke produk unik dan berkualitas tinggi di semua waralaba kami," kata Young.
Lihat juga Video: Bertahun-tahun Dikritik, Disneyland Akan Ubah Wahana Jungle Cruise