Memimpin bank swasta terbesar di Indonesia dengan 25 juta nasabah seperti Bank Central Asia (BCA), tentu butuh kepemimpinan yang hebat. Hal itu sepertinya bisa ditaklukan seorang Jahja Setiaatmadja, yang sudah menduduki kursi Direktur Utama BCA sejak 2011.
Berbagai posisi telah dirasakan Jahja selama bekerja di BCA sejak 1990. Pengalaman pahit manis telah dilalui, salah satu yang paling diingatnya adalah harus lompat dari kereta karena salah naik jurusan saat harus dinas ke luar kota.
"Beberapa tahun yang lalu, sudah lama sih mungkin sebelum 98, saya belum direksi waktu itu masih kepala divisi kalau nggak salah. Kejadiannya kita ingin meninjau pabrik yang kita ingin beri kredit di Bandung, pabrik tekstil. Jadi salah kereta rupanya saya malah ke arah Surabaya," kata Jahja dalam program Ask d'Boss detikcom beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jahja bercerita saat itu kereta berangkat dari Gambir dan meminta masinis untuk berhenti di Jatinegara setelah mengetahui salah kereta. Namun permintaan itu ditolak hingga terpaksa dia harus melompat sambil kereta tetap dijalankan pelan.
"Saya jalan ke depan gitu temuin masinis saya bilang 'berhenti di Stasiun Jatinegara'. Masinis bilang 'nggak bisa Pak, gini deh saya bantu Bapak saya jalan pelan-pelan, nanti bapak lompat di situ'. Nah itu terjadi lah, jadi waktu di Stasiun Jatinegara dia pelan, tapi namanya kereta api pelan kan masih cukup kencang, saya loncat di situ," jelasnya.
Untungnya dia selamat setelah lompat dan langsung berganti kereta yang tujuan Bandung. Mau tahu wawancara lengkapnya? Yuk simak wawancaranya di bawah ini: