Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas Airlines meluncurkan program penerbangan misterius sebagai upaya meningkatkan pariwisata domestik Australia.
Dikutip dari BBC, Kamis (4/3/2021) Penerbangan misterius menjadi taktik terbaru maskapai Australia untuk merayu lebih banyak penumpang. Perjalanan ini akan dilakukan seharian di mana penumpang tidak mengetahui akan dibawa ke mana. Taktik ini juga pernah populer pada 1990 an.
Penerbangan akan menggunakan salah satu dari tiga pesawat Boeing 737 dari Brisbane, Melbourne atau Sydney dengan tarif ekonomi mulai dari A$ 737. Paket sepanjang hari mencakup kegiatan mengunjungi pabrik pembuatan anggur dan makan siang gourmet, hingga snorkeling di pulau-pulau tropis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maskapai-maskapai penerbangan di seluruh wilayah itu datang dengan strategi berbeda untuk mengatasi kemerosotan perjalanan yang disebabkan pandemi.
Qantas sendiri adalah salah satu maskapai penerbangan pertama yang menawarkan penerbangan ke mana-mana, yang lepas landas dan mendarat di bandara yang sama setelah penerbangan tingkat rendah dari landmark ikonik Australia.
Kini akibat pembatasan internasional, kemungkinan kecil perjalanan udara bisa pulih pada 2022. Qantas pun telah meminta kepastian pemerintah atas perjalanan domestik setelah peluncuran vaksin Covid-19 Australia sedang berlangsung.
"Apa yang kami cari adalah jaminan bahwa pada suatu titik waktu, atau pada titik peluncuran vaksin, penutupan perbatasan lebih lanjut akan dikesampingkan," kata Eksekutif Grup Qantas Andrew Parker.
Asosiasi Maskapai Asia Pasifik (AAPA) mengatakan industri penerbangan telah menghadapi penurunan jumlah penumpang yang parah di tengah peluncuran vaksin COVID-19 yang tidak merata di seluruh dunia yang hanya akan menunda pembukaan kembali perbatasan secara penuh.
AAPA menunjukkan bahwa jumlah penumpang untuk Januari hanya 4% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, ketika 33,5 juta penumpang terbang melintasi wilayah tersebut. Akibatnya, banyak maskapai yang menyerah dan melakukan PHK besar-besaran.
Thai Airways mengumumkan minggu ini akan memangkas tenaga kerjanya hingga 50%. Itu dilakukan sebagai bagian dari rencana rehabilitasi maskapai nasional yang bermasalah.
Simak juga video 'Delta Air Lines AS Blokir Deretan Bangku Tengah hingga 2021':